Saat dikonfirmasi, Junaidi Hamsyah mengatakan jika dengan siapa saja dia mesra. Kemesraan tersebut tidak terkait dengan pemilihan wakil gubernur. Hingga saat ini, bursa wakil gubernur masih menuggu kursi PAN untuk diisi. Karena dua suara sangat menentukan. \"Kita isi dulu kursi PAN baru bicara wakil gubernur,\" kata Junaidi.
Alasan tersebut selalu diungkapkan Junaidi Hamsyah, padahal meski mempengaruhi suara di DPRD Provinsi dalam pemilihan wagub, urusan PAW tidak terkait dengan pemilihan wakil gubernur yang harus segera digelar. Pergantian Antar waktu PAN tersebut tidak bisa menunda dilaksanakannya pemilihan wakil gubernur. \"Kata siapa (tidak terkait) kan mempengaruhi suara,\" kata Junaidi.
Lalu, Sultan saat hadir dalam Konfrensi Wilayah NU tak luput dari uberan media. Mengenai kemesraan Junaidi dan Sultan di tengah-tengah Kyai NU, Sultan mengatakan jika kemesraan tersebut jangan dilihat saat itu saja. Dia mengatakan kemesraan tersebut sudah dijalin sejak lama. \"Kalau saya dengan gubernur jangan dilihat hari ini saja dong. Dari dulu kami toh sama-sama berihtiar dan bermunajat, berjuang bersama dengan sangat luar biasa,\" katanya.
Sultan mengatakan ada sebuah sejarah panjang hubungan antara Sultan dan Junaidi. \" Sehingga saya mengerti betul sosok beliau dan beliau mengerti sosok saya,\" katanya.
Mengenai pencalonan wakil gubernur, Sultan mengatakan hingga saat ini tidak ada pembicaraan secara khusus dengan Junaidi. \"Saya pernah menyampaikan, jika saya tidak punya skenario apapun, tapi kalau ada proses yang berjalan, itu bukan skenario saya,\" katanya.
Sultan mengatakan, ia menjalani skenario Tuhan, sehingga apapun yang diberikan padanya diterima dengan ikhlas. \"Yang pasti modal kita, iklas tanpa pamrih banyak peritiwa membuat saja lebih bijaksana. Saya berjalan sesuai dengan skenario Tuhan saja, yang penting saya sekarang seperti ini, besok seperti apa saya tidak tahu,\" ujarnya.
Soal Pilwagub, ia memang membenarkan ada ikhtiar ke arah tersebut. Tapi lanjutnya semua tetap skenario Tuhan. \"Bahwa saya punya ikhtiar, itu bukan sesuatu yang dilarang. Tapi, urusan perwaguan saya tidak mau membuat teka- teki,\" ujarnya. Terkait dengan rekomendasi PAN dan Demokrat. \" Saya bersyukur ternyata Allah memberikan jalan dengan dicalonkan Demokrat dan PAN, saya tidak mau bermimpi dan berandai-andai,\" tegasnyua.
Di sisi lain, ditempat terpisah Rekso Wardoyo kepada wartawan, Selasa malam, mengatakan niatnya untuk membantu Junaidi Hamsyah, sehingga mendaftarkan diri ke DPP PAN agar dicalonkan menjadi wakil gubernur. \"Kalau misalnya bapak gubernur berkenan ya, saya akan menjadi pembantu (wakil gubernur) beliau,\" katanya.
Namun, sejauh ini Dia belum mendapatkan rekomendasi dari partai PAN dan Demokrat, sebagai partai politik pengusung. \"Kita tunggu saja (rekomendasi), kita cuma ingin mengapresiasikan untuk membangun Bengkulu,\" katanya.
Anggota DPD RI Bambang Soeroso mengatakan dengan kondisi Provinsi Bengkulu yang sangat luas, gubernur harus memiliki wakil gubernur untuk menjalankan tugas-tugasnya. \"Jadi semua tergantung gubernur dan partai politik pengusung, harus segera mengajukan wakil gubernur,\" katanya. (100)