Ekonomi Bengkulu 2020 Minus

Jumat 05-02-2021,15:38 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, Bengkuluekspress.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan IV/2020 masih terkontraksi atau minus 2,39 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year). \"Ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan IV-2020 mengalami penurunan sebesar 2,39 persen bila dibandingkan triwulan IV-2019 (y-on-y),\" kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal, dalam rilis statistik, Jumat (5/2). Rizal mengatakan, pertumbuhan Ekonomi triwulan IV-2020 Terhadap triwulan III-2020 (q-to-q) prekonomian Bengkulu triwulan IV-2020 (q-to-q) mengalami penurunan sebesar 0,63 persen bila dibandingkan triwulan III-2020. \"Secara keseluruhan ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,02 persen jika dibandingkan tahun 2019,\" ungkapnya. Ia menjelaskan, prekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 73,34 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 46,34 triliun. Seluruh komponen PDRB menurut pengeluaran tumbuh, kecuali komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mengalami penurunan sebesar 0,69 persen. \"Dari sisi produksi, penurunan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebesar minus 9,34 persen. Dari sisi pengeluaran, penurunan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar minus 8,02 persen,\" ungkapnya. Dilanjutkan Rizal, struktur perekonomian Provinsi Bengkulu tahun 2020 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, perdagangan besar dan eceran dan administrasi pemerintahan. Besaran peranan ketiga lapangan usaha ini yaitu masing-masing, pertanian sebesar 28,36 persen, perdagangan besar dan eceran sebesar 14,46 persen dan administrasi pemerintahan sebesar 10,13 persen. \"Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 63,17 persen,\" ujarnya. Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan penurunan pertumbuhan ekonomi terkecil pada tahun 2020, yakni sebesar minus 0,02 persen. Sedangkan, provinsi dengan penurunan pertumbuhan terbesar di pulau Sumatera adalah Kepulauan Riau, yakni sebesar minus 3,80 persen. (HBN)

Tags :
Kategori :

Terkait