KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Masih ingat dengan korban Hadi (20), warga Desa Babatan Ulu, Seginim. Korban tewas setelah punggung kirinya ditusuk Ic (25), warga Desa Keban Jati, Air Nipis dengan menggunakan senjata tajam jenis golok, Selasa (22/12) sekitar pukul 19:05 Wib di depan kantor Desa, Kepan Jati, Air Nipis.
Dari hasil rekonstruksi atau reka ulang kasus pembunuhan gang dialami korban oleh pelaku terlihat, korban masih sempat berlari sejauh 50 meter usai ditusuk pelaku. Hak itu terlihat pada adegan ke-7 dari 17 adegan yang diperagakan oleh pelaku dan saksi-saksi di halaman depan ruang Satreskrim Mapolres BS.
Dari peragaan mulai peragaan pertama, pelaku saat itu sudah membawa golok yang diselipkan di pinggangnya. Pelaku beralasan hal itu sudah menjadi kebiasaan untuk jaga diri. Saat itu pelaku pergi ke kantor desa untuk bermain internet.
Tiba di depan kantor desa bertemu dengan temannya, lalu pelaku berjalan ke arah samping kantor desa. Saat itu pelaku melihat ada korban sedang main internet bersama teman-temannya. Pelaku langsung memanggil korban dan mengajaknya ke depan kantor desa. Saat itulah pelaku memgatakan jika korban telah memukulnya sebelumnya, lalu pelaku langsung menusukan goloknya ke pinggang korban.
Usai ditusuk, dengan bersimbah darah, korban langsung berlari, hingga jarak 50 meter lalu korban terjatuh dan tak sadarkan diri. Setelah itu korban dibawa rekan-rekannya ke Puskesmas Seginim. Namun sayangnya, nyawanya tidak tertolong lagi dan korban memghembuskan napasnya yang terakhir.
\"Adanya rekonstruksi ini untuk melengkapo berkas sebelum diserahkan ke jaksa penuntut umum,\" ujar Kapolres BS, AKBP Deddy Nata SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Rahmat Hadi Fitrianto SH SIK.
Adapun jalannya rekonstruksi, pelaku menjalani semua adegan yang dimintakan oleh penyidik. Begitu pun para saksi juga mengikuti semua instruksi penyidik. Warga yang datang menyaksikan rekonstruksi tersebut baik dari pihak pelaku maupun dari pihak korban, semuanya menyaksikan setiap adegan dengan tertib. (369)