TAIS, bengkuluekspress.com - Miris, ditahun 2021 mendatang, dipastikan sebanyak 3.965 masyarakat kurang mampu di Kabupaten Seluma tidak tercover layanan kesehatannya dalam program BPJS Jamkesda. Pasalnya anggaran tidak ada, serta alasan sudah layak serta terjadi pengurangan anggaran dialokasikan. Namun lebih ironisnya lagi, anggaran ini berbanding terbalik dengan anggaran DPRD Seluma dan OPD Seluma yang anggarannya mencapai miliaran rupiah. Seperti anggaran di Bappeda dan BPKD serta PUPR dan Sekretariat Daerah Seluma.
\"Saat ini terjadi pengurangan setelah Dinsos menyampaikan jika warga tidak mampu saat ini sudah layak dan tidak tepat lagi menerima bantuan. Serta minimnya angaran di Dinkes,\" ujar Kepala BPJS Seluma, Ricco Hanggara Amd.
Dirincikan, ada pengurangan yang cukup banyak. Tahun 2020 ini jumlah masyarakat kurang mampu yang tercover dalam BPJS Jamkesda sebanyak 11.965 jiwa. Mereka semuanya mendapatkan fasilitas kesehatan secara gratis, karena iurannya sudah dibayarkan oleh Pemkab Seluma. Hanya saja tahun 2021 nanti, tinggal 8000 jiwa. Karena terjadi pengurangan sebanyak 3.965 jiwa. Ini data yang didapat dari Dinas Sosial, berdasarkan pusat data terpadu.
Sebagian dari mereka dianggap sudah mampu, sehingga terjadi pengurangan. Lebih lanjut, Ricco mengatakan, untuk anggaran BPJS Jamkesda sendiri tahun 2021 mendatang sebesar Rp 3,8 miliar. Anggaran ini akan digunakan untuk membayar iuran bagi masyarakat yang kurang mampu di Kabupaten Seluma. Agar tetap tetap mendapatkan fasilitas kesehatan melalui program BPJS. Karena masyarakat kurang mampu jangan sampai terbeban dengan iuran BPJS.
\"Pengurangan masyarakat penerima program BPJS Jamkesda ini juga berdasarkan data pemerintah pusat. Karena pengurangan juga berdasarkan program bantuan sosial (Bansos) yang selama ini disalurkan,\" tegasnya lagi. (333)