Curup, Jamkesnews – Sutini (56), merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang ikut merasakan kebaikan program yang dikelola BPJS Kesehatan ini.
“Alhamdulillah kami menjadi peserta JKN-KIS sejak awal tahun 2017. Sudah empat tahun kami ikut menikmati kepedulian Pemerintah terhadap masyarakatnya. Terutama bagi kami yang masih membutuhkan bantuan,” ujarnya (14/12).
Sutini dan keluarganya merupakan peserta dari sektor Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rejang Lebong.
“Di awal tahun 2017, saya ingat sekali kartunya diserahkan sama Ketua RT sini. Dia bilang kami sekeluarga mendapatkan bantuan melalui Program JKN-KIS. Kalau kami masyarakat umum taunya kalau sudah dapat kartu KIS, maka kami sudah diberikan bantuan untuk bisa berobat secara gratis. Kami juga tidak perlu membayar iuran setiap bulannya,” ujarnya.
Sutini yang akrab disapa Tini memilih untuk membuka warung demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
“Penghasilan dari berdagang di warung seperti ini tidak menentu. Kadang kalau lagi ramai ya Alhamdulillah bisa banyak dapatnya, tapi kalau lagi sepi ya begitulah pendapatannya juga berkurang. Apalagi di musim pandemi seperti ini. Tidak banyak anak-anak yang jajan karena dibatasi keluar rumah padahal itu sumber pendapatan yang paling banyak. Tapi tetap bersyukur walaupun begitu, selalu ada saja rejeki untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena itulah saya merasa bersyukur sekali masih diberikan kesempatan ikut Program JKN-KIS ini dengan bantuan pemerintah,” ujarnya.
Sutini juga mengungkapkan rasa leganya terdaftar menjadi peserta JKN-KIS.
“Suami saya sudah tua dan tidak bekerja lagi. Kalau dulu bekerja sebagai tukang bangunan, sekarang sudah tidak kuat lagi. Saya juga tidak ingin membebani anak-anak saya untuk minta didaftarkan sebagai peserta mandiri. Pasti akan memberatkan mereka juga, makanya saya bersyukur sekali bisa didaftarkan dengan tidak perlu membayar iuran. Alhamdulillah juga saya dan suami saya sehat-sehat jadi kartunya belum digunakan. Semoga tidak perlu digunakan ke depannya. Tapi kalaupun harus berobat nanti, kami sudah merasa aman,” ujarnya. (RW/ds)