Covid 19, Pencurian di Bengkulu Meningkat

Minggu 18-10-2020,21:41 WIB
Reporter : Zalmi Herawati
Editor : Zalmi Herawati

BENGKULU, BE - Pada masa pandemi Covid-19 saat ini tren angka kasus kejahatan di wilayah Kota Bengkulu, terutama kasus pencurian kendaraan bermotor meningkat. Sementara itu trend pengungkapan menurun. \"Belakangan ini, khususnya masa pandemi Covid 19, angka dari kasus pencurian saya melihat terjadi peningkatan,\" kata Kapolres Bengkulu AKBP Pahala Simanjuntak saat diwawancarai BE Minggu (18/10). Dikatakan Pahala, upaya pengungkapan kasus curanmor memang agak menurun. Namun, ia menyatakan terus meminta kepada jajarannya untuk meningkatkan pengungkapan. Termasuk peningkatkan patroli untuk mengantisipasi. Baik personil Polres maupun dari Polsek jajaran Polda Bengkulu. \"Khususnya ke daerah atau permukiman yang rawan dan sering terjadi tindak kriminalitas,\" tutur Pahala. Soal kendala, Pahala menyebut jumlah personil bukan alasan. Itu soal klasik, katanya. Hanya saja saat ini memang ada berbagai fokus kegiatan yang juga tidak bisa diabaikan terkait peran polisi dalam menangani pandemi Covid-19 yang kian hari makin terus bertambah angka pasien positifnya. \"Sebenarnya semua hal harus dijadikan fokus, baik itu soal gangguan Kamtibmas maupun agenda lainnya, seperti Pilkada serentak dan juga penanganan Covid-19. Memang ada sedikit yang terbagi-bagi konsentrasi kita sehingga ada penurunan angka pengungkapan. Tetapi saya juga terus mengingatkan anggota untuk terus mengungkap kasus yang masih jadi pekerjaan rumah kita,\" papar Pahala Simanjuntak. Lebih jauh, Pahala juga mengungkap ada peningkatan kasus perampasan kendaraan bermotor oleh para petugas penagih atau debt collector terhadap konsumen. \"Ini juga masih dalam proses. Memang cukup banyak kasusnya. Sudah ada yang kita amankan,\" tutupnya. Berdasarkan data Anev GKTM Polres Jajaran Kasus Menonjol Triwulan III dibanding triwulan II pada 2020 yang disampaikan Bidang Humas Polda Bengkulu. Ada dua kasus menonjol selama triwulan III ini pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan penganiayaan berat (anirat). Di Kota Bengkulu kasus curanmor meningkat 48 persen dimana jumlah kasusnya tercatat 31 dari sebelumnya di triwulan II sebanyak 21 kasus. Angka anirat turun 49 persen, dari 75 kasus di triwulan II jadi 62 kasus ditriwulan III. (529)

Tags :
Kategori :

Terkait