Kedua rumah yang hancur itu milik Jauhari (40), di Desa Uluh Danau dan Ujang (45) di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa. Sementara warga yang terluka, Dewi (17). Ia terluka akibat kakinya tertimpa kayu di rumahnya. Untung cidera yang dialami korban, tidak begitu paraj, sehingga ia tak perlu dirawat di rumah sakit. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB kemarin malam.
\"Saat ini, kami menumpang tinggal dirumah tetangga. Karena rumah kami sudah hancur ditimpah pohon kayu jati sehingga tidak bisa ditempati lagi,\" ujar Jauhari (40), korban yang rumahnya hancur akibat badai saat diwawancarai BE kemarin.
Sementara itu, korban Ujang (45), menceritakan kronologis kejadian yang nyaris merenggut nyawa keluarganya tersebut. Kejadiannya begitu cepat dan tiba - tiba saja. Angin kencang berputar menyapu rumah mereka. Angin itu langsung menerbangkan seng dan bagian rumah yang lain hingga hancur. Sebelum badai melanda, terlebih dahulu jaringan listrik mati.
Setelah itu, barulah turun hujan sebentar, lalu badai menipu begitu kencang dan cukup lama. Mengetahui rumahnya hancur, korban langsung mencari lokasi yang aman agar terhindar dari bencana lebih besar. Korban mengevakuasi keluarganya ke tempat lain. Karena khwatir badai bisa menciderai anggota keluarganya. \" Kami untung sudah siaga, jika tidak mungkin sudah tewas kami sekeluarga,\" terangnya.
Badai itu tak hanya membuat rumah warga hancur dan terluka. Namun terdapat juga pohon tumbang di bebrapa titik jalan lainnya. Pohon tumbang itu antara lain terdapat di jalan dua jalur Talang Pauh - Nakau, kecamatan Taba Penanjung dan Air Sebakul kecamatan Talang Empat.
Atas musibah itu, warga setempat sangat menyayangkan Petugas Kecamatan Pondok Kelapa tidak aktif turun ke lapangan. Tak ada yang mengunjungi warga yang tertimpa bencana. Bahkan hingga warga desa bergotong royong membersihkan puing - puing bekas kedua rumah yang ditimpah pohon itu, petugas kecamatan maupun camat Pondok Kelapa, Widodo tidak ada yang datang menemui warga.
Meski begtiu warga sedikit terhibur dengan kesigapan Tim BPBD Benteng, yang dengan sigap cepat terjun ke lapangan. Petugas BPBD langsung mendata dan menyampaikan laporan itu kepada Bupati, Gubernur dan Kepala BPBD Provinsi Bengkulu tersebut.
Dengan harapan, melalaui laporan itu, ada kucuran dana yang mengalir untuk membantu meringankan beban korban bencana tersebut. \"Kalau kita begitu langsung mendapatkan informasi itu, langsung terjun kelapangan untuk melakukan pendataan,\" ujar Kepala BPBD Benteng, Ir Fairoeszaman, kemarin di TKP. (111)