Polres Kaur Selidiki Jembatan Gantung Putus

Selasa 25-08-2020,09:00 WIB
Reporter : Dang Haijir
Editor : Dang Haijir

LUAS, bengkuluekspress.com - Tragedi jembatan gantung di air lantung sungai luas Desa Kepayang Kecamatan Luas, Minggu (24/8) sore dan nyaris menyebabkan 11 warga tewas karena tercebur sungai, menjadi perhatian pihak Polres Kaur. Senin kemarin (24/8), Kapolres Kaur AKBP Puji Prayitno SIK MH bersama Wabup Kaur Hj Yulis Suti Sutri dan pihak terkait melakukan pengecekan. Dimana hasil pemeriksaan sementara, diduga penyebab putusnya jembatan gantung itu lantaran tali seling jembatan sudah berkarat dan juga kuat dugaan disambar petir.

“Penyebab pasti putus tali seling jembatan ini masih kita selidiki dan tali selingnya nanti akan kita uji lab. Kalau dari keterangan warga, tali seling itu selain sudah berkarat, juga karena disambar petir,” kata Kapolres Kaur AKBP Puji Prayitno, kemarin (24/8).

Dikatakan Kapolres, guna mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan yang menyebabkan sebelas korban terluka itu dan tercebur, pihaknya akan meminta tim forensik Polda Bengkulu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kapolres juga menegaskan akan mengambil dan memotong ujung sling dan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui penyebab putusnya tali jembatan gantung itu.

“Nanti kita ambil sample dan kita kirim, saat ini jembatan ini belum bisa digunakan, kita imbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di bawah jembatan karena sangat membahayakan,” imbau Kapolres.

Sementara itu, Wakil Bupati Kaur Hj Yulis Suti Sutri SKM didampingi Asisten I Zailan SPd, dan Ketua Baznas Kaur dan pihak terkait lainnya kemarin (24/6) langsung mendatangi pihak korban jembatan gantung dan memberikan bantuan kepada warga yang tertimpa musibah. Dalam kesempatan itu Wabup berharap warga yang mengalami cidera dapat secepatnya pulih dan dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.

“Kami atas nama Pemkab Kaur, berharap korban yang mengalami luka secepatnya membaik, semoga bantuan yang kita berikan ini dapat meringankan keluarga korban,” harapnya.

Di lain sisi, Kabid Bina Marga Dinas PU PR Kaur, Haryanto Akbar ST menuturkan, setelah mendapat kabar adanya jembatan putus itu pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung dia menduga penyebab utamanya lantaran disambar petir menyebabkan tali seling putus. Langkah yang akan dilakukan oleh pihaknya akan secepatnya mengusulkan pembangunan jembatan gantung baru termasuk juga mengusulkan pembangunan bronjong ditahun 2021 mendatang.

“Umur jembatan ini sekitar 17 tahun dibuat tahun 2003 sempat direhab tapi yag dlakukan perehaban bukan tali sling, namun sebatas lantai jembatan saja, dan nanti jembatan ini akan segera kita perbaiki,” tandasnya.

Secara terpisah, salah satu korban jembatan yang putus tersebut yakni Ratna (50), mengaku pulang dari usai menanam padi dari sawah. Sepanjang perjalanan suara petir terdengar jelas dari arah jembatan menyambar nyambar. Namun dikarkan hujan lebat keduanya masih terus memaksakan diri pulang ke rumah yang jaraknya sekitar 1 km lagi. Namun tiba-tiba jembatan mendadak jembatan putus.

“Saat itu tali jembatan putus sebelah jadi kita langsung terjatuh ke sungai, saya berusaha berenang karena air sungai lagi surut dan memang tidak besar. Tapi kalu besar tadi, kami mungkin sudah meninggal,” ceritanya. (irul)

Tags :
Kategori :

Terkait