JAKARTA--Delapan anggota TNI dan dua warga sipil di Papua menjadi korban penembakan dan penyerangan kelompok sipil bersenjata di dua lokasi yang berbeda pada Kamis (21/2).
Penyerangan pertama terjadi sekitar pukul 09.30 WIT di pos TNI di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Peristiwa itu menewaskan Pratu Wahyu. Para penyerang juga melukai Lettu Reza. Kedua prajurit itu berasal dari Batalyon 753 Argaviratama, Nabire.
Penyerangan lainnya terjadi sekitar pukul 10.30 di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak. Dalam penyerangan itu tujuh orang anggota TNI tewas. Di antaranya Sertu Udin dan Sertu Frans yang berasal dari Koramil Sinak, lima anggota lain yang tewas adalah Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo, Praka Idris, dan Pratu Mustofa yang berasal dari Batalyon 753 Argaviratama Nabire yang tengah ditugaskan di Sinak.
Penyerangan terjadi ketika mereka hendak mengambil alat komunikasi yang dikirim lewat pesawat di landasan perintis Sinak. Jarak antara Koramil Sinak dengan landasan sekitar dua kilometer.
Saat rombongan itu berada di tanjakan, mereka tiba-tiba diserang sekelompok sipil bersenjata. Para prajurit itu tidak sempat memberi perlawanan karena mereka tidak membawa senjata.
\"Itu adalah gerakan pengacau keamanan di Papua. Kami menduga motif sementara para pelaku ini ya memang untuk mengacaukan keadaan di Papua,\" ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul saat dihubungi JPNN, Kamis.
Iskandar mengatakan saat ini pihaknya bersama Polda Papua sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku penyerangan dan penembakan itu. Sejauh ini, kata Iskandar, tak ada penambahan pasukan TNI dari Jakarta menuju Papua.
\"Untuk korban dan anggota yang meninggal, kita sedang evakuasi dari Puncak Jaya ke Jayapura dengan helikopter, karena memang tidak ada alat transportasi lainnya,\" kata Iskandar. (flo/jpnn)
8 Anggota TNI dan 2 Warga Sipil Tewas Ditembak Di Papua
Kamis 21-02-2013,20:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :