Badai yang mendera Kota Bengkulu malam Rabu (20/2/2013) membuat rumah milik keluarga Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Ja’al Haaq, Bumi Ayu, Latifah roboh. Rumah tua yang sebagian besar konstruksinya terbuat dari kayu tersebut tidak mampu menahan hantaman badai. Saat peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 Wib. Latifah dan keluarga yakni Khofsiah (52), Sifatunnajah berada di dalam rumah. Sedang bayi yang berusia satu tahun bernama Aisyah Al Karimah berada di dalam kamar Khofsiah.
Posisi Latifah sedang berbincang dengan adik sepupunya, Sifatunnajah yang saat itu sedang melipat pakaian. Sementara ibu Latifah, Khofsiah (Umi) sedang melaksanakan sholat Ashar. “Saya gak terasa sama sekali kalau rumah ini rubuh, pada waktu itu saya sedang sholat ashar dan wirid, saya baru sadar setelah anak saya (Latifah- red) keluar dari kamar,” ungkap Khofsiah yang pada hari Sabtu mendatang (23/02/2013) akan melaksanakan ibadah Umrah. Sementara, Latifah tersadar setelah ada teriakan tetangga. Sontak, Latifah pun keluar dari kamarnya. Dan melihat rumah sudah condong ke Barat. Sementara, satu lemari pakaian dan meja hias miliknya sudah hancur akibat robohnya dinding. “Saya baru tahu kalau rumah ini rubuh, setelah saya keluar dari kamar. Tetangga sudah banyak yang berdatangan,” ungkap Latifah yang saat itu tengah menggendong bayinya berusia satu tahun. Menurut keterangan Latifah, pasca kejadian, tetangga terdekat ikut membantu mengevakuasi barang-barang ke kediaman sepupu Latifah, Siti Romdoni (24) berlokasi tidak jauh dari rumahnya. “Dua lemari es, 4 lemari pakaian, dan perabotan rumah tangga sudah berada di sana (kediaman Siti Romdoni- red),” ungkap istri dari Asisten Pembantu Rektor I IAIN Bengkulu, Bahrul Ulum. Atas tragedi tersebut, Dinas Sosial Kota Bengkulu semalam (20/21/2013) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga meninjau lokasi kejadian. (mg3)