\"Saat ini masyarakat ingin bertransaksi, tetapi malas bergerak karena membatasi diri selama obat atau vaksin covid-19 belum ditemukan. Hal ini menjadi peluang bagi pelaku usaha memanfaatkan teknologi digital,\" ujar Erdiwan.
Menurutnya, peluang ini bisa dimanfaatkan pelaku UMKM, terutama oleh 200 ribu usaha yang terdampak pandemi virus korona. Apalagi saat ini tren, UMKM digital di Bengkulu mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen.
\"Mudah-mudahan dengan pandemi ini ada hikmahnya. UMKM bisa memasarkan produknya melalui digital atau online,\" ungkapnya.
Erdiwan mengharapkan, pelaku UMKM di daerah untuk memasarkan produknya secara online dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Bengkulu di kisaran 2 persen hingga 3 persen. Pasalnya jika Provinsi Bengkulu tidak melakukan upaya-upaya ekonomi maka diperkirakan pertumbuhan ekonomi daerah bisa tumbuh dibawah 1 persen.
\"Jika Bengkulu tidak melakukan upaya-upaya ekonomi, tidak melakukan AKB pada Juni ini, hasil hitungan ekonomi bisa minus di bawah nol persen. Dengan pembukaan ekonomi, kita bisa pertahankan maksimal 2 persen sampai 3 persen,\" tutup Erdiwan.(HBN)