BENGKULU, bengkuluekspress.com - Terkait adanya SMA Negeri di Bengkulu Selatan yang hanya memiliki 8 siswa, dan 13 guru yang sukarela alias tidak digaji, diakui oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Budiman Ismaun.
Dia mengatakan, hal itu disebabkan karena sepinya peminat pelamar CPNS yang memilih menjadi guru di sekolah di daerah terpencil.
\"Dikbud hanya menyampaikan formasi-formasi sekolah yang membutuhkan guru sesuai dengan mata pelajaran yang dibutuhkan, nah pada saat pemilihan formasi CPNS ada sekolah tertentu yang tidak ada pelamar atau sepi peminat padahal di sekolah tersebut sangat membutuhkannya,\" ujarnya, Kamis (20/2).
Ia mengaku bahwa BKD tidak bisa memindahkan lagi guru-guru tersebut karena itu sudah sesuai dengan pilihan masing-masing peserta.
\"Pada saat tes kan peserta sudah memilih tempat, jadi waktu kelulusan sudah tentu akan ditempatkan sesuai formasi yang diambil, artinya walaupun sekolah itu kekurangan guru bisa saja tidak ada yang memilih disitu,\" jelasnya.
Pihaknya juga meminta pemerintah daerah untuk mengambil tindakan dan solusi untuk memeratakan guru tersebut. Dari data terhimpun pada tahun 2019 kemarin, Provinsi Bengkulu masih memiliki kekurangan 1.052 guru ditingkat SMA.
\"Jumlah guru SMA yang dibutuhkan mencapai sebanyak 3.357 orang, sedangkan untuk ketersediaan guru yang ada hanya mencapai 2.305 orang,\" ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu Selatan ini.(cw1)