BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Sebanyak lima orang warga Pulau Enggano mendatangi kantor Gubernur Bengkulu ingin bertemu dengan Gubernur Rohidin Mersyah, senin.
Namun kedatangan warga yang tidak terjadwal sebelumnya ini tidak berhasil menemui gubernur karena gubernur telah berada di Kabupaten Bengkulu Tengah kunjungan kerja.
Meski demikian, perwakilan warga dan kepala suku di Pulau Enggano ini disambut oleh Asisten II Setdaprov Bengkulu Yuliswan MM untuk mengadukan nasib warga Enggano yang belum maksimal mendapat perhatian pemerintah.
\"Kami kurang terlalu diperhatikan, pembangunan, transportasi, BBM, listrik, sembako belum terjamin,\" terang Ketua Lembaga Adat Pulau Enggano, Ferdinan Karubi kepada BE saat berada di kantor Gubernur Bengkulu, senin (10/2).
Parahnya, dalam sebulan terakhir ini BBM di Pulau Enggano sudah tidak ada lagi. Sebab, kapal pengangkut BBM KM Pulo Tello sedang diperbaiki.
Sementara KM Sabuk Nusantara atau kapal perintis yang sebelumnya sudah mendapatkan diskresi dinilai tidak layak mengangkut BBM.\"BBM sudah habis, warga tidak bisa lagi melaut,\" tambahnya.
Bahkan dari dampak habisnya BBM, anak-anak ada yang tidak sekolah. Sebab, jarak sekolah yang jauh dan tidak adanya transportasi umum menjadi kendala pergi sekolah.
Kondisi Pulau Enggano jika malam mulai gelap gulita, rumah yang sebelumnya ada listrik sudah tidak ada lagi. Sebab, PLN juga terkendala habisnya BBM untuk menghidupkan listrik.“Sinyal Hp hilang, listrik padam. Ini sudah dialami sejak jauh hari,” bebernya.
Ferdinan mengatakan masyarakat Pulau Enggano masih jauh dari perhatian pemerintah secara khusus. Bahkan, Ferdinan yang mengklaim mewakili semua suku yang ada di Pulau Enggano menuntut untuk keluar dari pemerintahaan Kabupaten Bengkulu Utara (BU).
Sebab, selama ini pembangunan di Pulau Enggano juga tidak terlalu banyak. Fasilitas pendidikan dan kesehatan juga masih jauh dari layak.
“Kami ingin pindah dari pemerintahan BU. Terlalu jauh dari Bengkulu Utara secara administrasi. Pindah kemana saja, ke Kota Bengkulu jadi, ke Kaur jadi, kemana saja, selain ke BU,” kata Ferdinan.
Sementara itu, Asisten II Setdaprov Bengkulu, Hj Yuliswani SE MM mengatakan, soal krisis BBM, pemprov telah berkoordinasi dengan PT Pertamina, hasilnya PT Pertamina akan mengirimkan BBM ke Pulau Enggano dari Teluk Kabung Padang Sumatera Barat (Sumbar).
Pengiriman BBM akan menggunakan kapal milik PT Pertamina Kapal Sumber Jaya 01.“Besok (hari ini,red) mulai pengisian BBM. Rabu (12/2), kapal akan berangkat dan sampai di Pulau Enggano sekitar Sabtu (15/2) pagi. Mudah-mudahan cuacanya bagus,” terang Yulis.
BBM yang dikirimkan sendiri lebih dari 50 ton, sebab belajar dari tahun lalu pengiriman BBM ke Pulau Enggano lebih dari 80 ton.
Selain BBM satu harga, pengiriman BBM itu juga untuk milik PLN. Hanya saja, PLN belum memberikan kepastian untuk memberangkatkan BBM tersebut ataupun tidak.“Kita minta dengan PLN untuk berbarengan pengiriman BBM-nya ke Enggano,” tegasnya.
Terkait keinginan perwakilan warga Enggano untuk pindah dari Bengkulu Utara, menurut Yulis, perpindahaan kewenangan tersebut bukan hal yang mudah.
Semua harus memenuhi proses panjang. Apalagi keputusannya bukan di pemprov, tapi ada di pemerintah pusat.“Panjang prosesnya. Keputusannya ada di pemerintah pusat,” tutup Yulis. (151)