BENGKULU, bengkuluekspress.com – Setelah menutup penjaringan pada bulan Desember lalu, DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu mulai melakukan survei bakal calon (balon) Gubernur Bengkulu. Ada tiga balon gubernur yang akan disurvei, yaitu Agusrin M Najamudin, Rohidin Mersyah dan Ahmad Hijazi. Ketua Penjaringan Balon Gubernur dan Wakil Gubernur DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu, Guswendi mengatakan, ketiga balon gubernur ini yang sudah mendaftarkan diri pada masa penjaringan.
“Tiga balon gubernur ini dulu yang akan kita survei ke masyarakat,” terang Guswendi kepada BE, kemarin (26/1).
Ditegaskannya, dalam survei itu ada dua indikator yang akan dilihat. Yaitu terkait popularitas dan elektabilitas masing-masing kandidat. Survei sendiri diklaimnya diambil dari survei tim independen yang langsung kepada masyarakat. Sehingga bisa langsung mengatahui, apa yang menjadi jawaban masyarakat terkait tiga balon gubernur itu. “Dua indikator ini yang akan kita lihat,” paparnya.
Guswendi menegaskan, hasil survei ini nantinya akan menjadi salah satu faktor pendukung, diusung atau tidak oleh Partai Demokrat yang memiliki 5 kursi di DPRD Provinsi dalam pendaftaran calon gubernur nantinya. “Hasil survei sangat menentukan. Karena tidak bisa kita padang hanya dimata kita saja, tapi kita lihat dan dengarkan, pemimpin seperti apa yang dimaui oleh masyarakat,” tambah Guswendi.
Selain hasil survei, balon gubernur itu nantinya juga akan dilakukan Fit and proper test oleh Partai Demokrat. Dalam fit and proper test itu akan dilihat, komitemen dan visi misi apa yang akan dibawa oleh balon gubernur tersebut. “Insyallah bulan Februari itu uji kompetensi itu akan kita lakukan,” ujarnya.
Jika semua proses itu selesai, maka DPD Partai Demokrat akan menyampaikan hasil itu DPP Partai Demokrat. Sehingga DPP, nantinya bisa menentukan, diusung atau tidaknya balon gubernur itu. Karena menurut Guswendi, Partai Demokrat, tidak akan mengusung balon yang bakal kalah dalam pertarungan Pilgub nantinya. “Semua DPP yang menentukan. Proses di daerah kita kerjakan dan segara kita sampaikan,” tandas Guswendi. (151)