Jatah BBM Subsidi Bengkulu Terendah

Jumat 17-01-2020,15:54 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, BE - Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di Provinsi Bengkulu terendah di Sumatera. Bengkulu hanya menerima kuota BBM subsidi jenis solar dan premium masing-masing sebanyak 100.101 Kilo Liter (KL) dan 84.414 KL pada 2020 ini.Region Manager Communication & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rachman Yusufmengungkapkan, kuota BBM subsidi perwilayah diatur oleh BPH Migas, sehingga PT Pertamina tidak bisa memberikan keterangan terkait indikator yang digunakan oleh BPH Migas dalam membagi kuota BBM. Sementara untuk pengguna BBM subsidi sudah diatur secara jelas pada Perpres 191 Tahun 2014.

\"Untuk besaran kuota BBM subsidi perwilayah itu kewenangan BPH Migas, meski begitu penyalur BBM subsidi secara aturan sudah cukup jelas,\" tutupnya.

Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin MM mengatakan, kuota BBM bersubsidi di Bengkulu sangat rendah. Bahkan Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) hanya menyediakan kuota untuk daerah ini lebih kecil dibandingkan Kepulauan Bangka Belitung yang luas wilayah hanya 16.424 km² dengan jumlah penduduk 1,43 juta. Kuota BBM subsidi di Bangka Belitung untuk solar mencapai 174.336 KL dan premium 176.696 KL.

\"Apa yang dipikirkan oleh BPH Migas sampai kuota BBM bersubsidi di Bengkulu sangat sedikit, bahkan kalah dengan Kepulauan Bangka Belitung,\" kata Kamaludin, kemarin (16/1).

Tidak hanya itu, kuota BBM subsidi di Bengkulu juga tidak sebanyak Provinsi Jambi. Jambi mendapatkan kuota solar bersubsidi mencapai 260.492 KL dan premium sebanyak 197.527 KL. Provinsi tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan mendapatkan kuota BBM subsidi sangat tinggi dibandingkan Bengkulu.

\"Kita bukannya iri dengan daerah lain, tapi seakan-akan di Bengkulu sangat sedikit masyarakat miskinnya, sangat sedikit usaha kecil menengahnya, padahal kalau membandingkan penduduk miskin, banyak juga yang miskin di Bengkulu,\" ujar Kamaludin.

Ia mengaku, jumlah penduduk miskin di Bengkulu lebih banyak dibandingkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi. Dimana penduduk miskin di Bengkulu mencapai 298 ribu jiwa, sementara Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi masing-masing hanya mencapai 67 ribu jiwa dan 273 ribu jiwa. Tetapi selisih pembagian kuota BBM bersubsidi sangat berbeda jauh.\"Kalau kita main data, selisihnya jauh sekali. Apakah BPH Migas berpikir Bengkulu ini penduduknya kaya semua jadi tidak perlu diberikan BBM subsidi,\" tuturnya.

Selain itu, jika BPH Migas menetapkan kuota karena berdasarkan banyaknya orang kaya di Bengkulu, harusnya provinsi ini sudah lebih maju dibandingkan provinsi lainnya di Sumatera. Akan tetapi provinsi ini masih menjadi daerah yang berkembang hingga saat ini.\"Intinya kita berharap BPH Migas harusnya bisa membagi kuota BBM bersubsidi dengan adil, jangan sampai pembagiannya tidak adil dan membuat masyarakat kecil semakin susah,\" tutupnya. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait