ARGA MAKMUR, bengkulueksress.com - Aksi dugaan pelecehan oleh oknum pejabat berinisial Mo di lingkungan Pemkab Bengkulu Utara, terhadap salah seorang perempuan melalui media sosial, mendapatkan kritikan pedas dari Srikandi Pemuda Pancasila Provinsi Bengkulu.
Kritik ini langsung disampaikan oleh Ketua Srikandi DPW Pemuda Pancasila Provinsi Bengkulu, Lissda Karviana, SE MM, saat dikonformasi awak media belum lama ini.
Menurutnya, aksi pelecehan dan merendahkan perempuan tersebut tidak selayaknya dilakukan oleh seorang lelaki, apalagi ini pejabat.
Dirinya menilai, moralitas oknum pejabat ini perlu dipertanyakan dan perlu pembinaan dari atasannya. Karena, jika hal ini dibiarkan, tentunya akan merusak marwah dari pejabat lainnya yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten BU, meskipun dalih dari oknum pejabat ini, salah alamat dan itu tetap saja dinilai pelecehan terhadap martabat perempuan.
\"Apapun alasannya oknum tersebut, telah sudah merendahkan harkat dan martabat perempuan, dan sudah selayaknya diberikan sanksi tegas dan atas jabatannya patut untuk dievaluasi,termasuk statusnya sebagai abdi negara,\" kata Lisda.
Seharusnya, kata dia, terkait kejadian ini, tidak sewajarnya oknum pejabat ini menghakimi bahwa perempuan terkesan murahan.
Apalagi, oknum pejabat mengakui sendiri tidak mengenal perempuan ini, namun lantaran hanya karena melihat photo perempuan ini di medsos, bisa langsung menuding bahwa perempuan ini sok jual mahal. Apakah, layak etika pejabat ini dipertahankan dari jabatannya.
\"Seharusnya oknum pejabat Mo tidak harus seperti itu. Karena, seorang pejabat itu merupakan panutan masyarakat pada umumnya, dan jika moral oknum pejabat ini seperti ini, apakah layak untuk menduduki jabatan. Maka dari itu, kami dari Srikandi Pemuda Pancasila, yang notabenenya perempuan, mendesak kepada pak Bupati untuk bertindak dan mengevaluasi jabatannya tersebut,\" ungkapnya.
Sekedar mengingatkan, bahwa salah seorang perempuan warga Kecamatan Kota Arga Makmur berinisial No, tidak terima atas perlakuan salah satu pejabat di lingkungan Pemkab Bengkulu Utara. Pasalnya, ia menyebut dirinya telah direndahkan oleh oknum pejabat berinsial Mo yang bertugas di kantor DPMD BU tersebut. sebagai.
Aksi pelecehan yang dilakukan melalui pesan singkat facebook, yang terkesan menyebut sang perempuan tersebut wanita murahan. Oknum pejabat ini memyampaikm pesan singkat bahwa ia kangen kepada perempuan itu, padahal perempuan ini merasa tidak kenal dengan Mo. Sehingga Mo menuding perempuan itu sok jual mahal.(127)