Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDM Setdaprov Bengkulu, Dr Anzori Tawakal ST MSi mengatakan, walaupun sudah mengusulkan tambahan kuota solar sebesar 10 persen kepada BPH Migas, akan tetapi bukan penambahan yang didapat namun pengurangan kuota solar bersubsidi yang diperoleh Provinsi Bengkulu. Penurunan kuota solar bersubsidi tersebut kemungkinan disebabkan pemerintah pusat ingin mengalihkan subsidi ke arah yang lebih tepat sasaran.
\"Kita tidak memiliki wewenang dengan kuota BBM bersubsidi, hanya saja berusaha mengusulkan tambahan kuota, tetapi tahun ini kuotanya dikurangi kemungkinan pemerintah mengalihkan anggaran subsidi agar lebih tepat sasaran,\" kata Anzori, kemarin (2/1).
Meskipun kuota solar subsidi dikurangi, namun Anzori meyakini kuota tersebut cukup hingga akhir tahun 2020. Pasalnya angka realisasi pemanfaatan BBM subsidi jenis solar di Bengkulu pada 2019 masih dibawah 100 ribu KL. \"Kuotanya memang turun, tapi itu masih masih aman. Kita pastikan aman dari Januari hingga Desember 2020,\" tuturnya.
Disisi lain, Ia mengaku, walaupun kuota solar bersubsidi menurun, tetapi kuota premium pada 2020 ini meningkat sebanyak 273 KL dari 84.141 KL di 2019 menjadi 84.414 KL. Kenaikan kuota ini, disebabkan BPH Migas meyakini, permintaan BBM jenis premium masih cukup tinggi di Provinsi Bengkulu. \"Kita berharap tambahan kuota premium juga bisa cukup hingga akhir tahun,\" tutupnya.
Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Truck Indonesia (Aptrindo) Provinsi Bengkulu, H Yurman Hamedi menyatakan, keputusan pengurangan solar subdisi di Bengkulu dinilai akan berpengaruh terhadap kebutuhan solar di daerah. Hal ini juga akan berbuntut pada panjangnya antrean kendaraan untuk mendapatkan solar.\"Pertama, yang kita dapat informasi secara mendadak bahwa kuota BBM solar subsidi untuk Bengkulu dikurangi, padahal kita kan sudah cukup perihatin tuh dengan adanya antrian yang panjang di SPBU,\" kata Yurman.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Bengkulu, Handy Tri Husudo menjelaskan, pengurangan kuota solar dari BPH Migas tidak hanya terjadi di Bengkulu akan tetapi berlaku di seluruh Indonesia. Dimana rata-rata pengurangan sebesar 10 persen dari kuota tahun lalu. \"Pengurangan kuota solar subsidi itu tidak hanya di Bengkulu tapi diseluruh Indonesia,\" ujarnya.
Ia meyakini, walaupun kuota BBM di Provinsi Bengkulu pada 2020 ini menurun. Akan tetapi pihaknya yakin stok BBM aman hingga akhir tahun.\"Kita pastikan stok tersebut akan aman sampai akhir tahun, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,\" tutupnya.(999)