Isu Pemerataan Guru, Bikin Resah

Senin 18-02-2013,13:42 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE  - Isu pemerataan guru sebagai langkah pemerintah memenuhi tuntutan masyarakat bakal calon Kabupaten Lembak mulai membuat resah para guru di Kabupaten Rejang Lebong.  Khususnya para guru perempuan yang memiliki anak-anak  yang masih kecil.

\"Kami berharap dalam menempatkan tugas, dinas lebih bijak untuk melihat kondisi guru yang masih memiliki anak masih kecil-kecil, kalau tugas ke Padang Ulak Tanding atau Kota Padang, bagaimana kami mengurus anak kami, sedangkan suami kami juga bekerja.  Bagaimana kami tidak resah,\" tutur salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya, Minggu (17/2).

Apalagi, sambung guru itu, setiap pagi mereka harus sudah tuntas mengurus kebutuhan rumah tangga sebelum berangkat kerja mengajar.  \"Seperti saya, tiap pagi harus masak dulu untuk makan suami, terus ngurus anak, baru berangkat kerja.  Kalau kami ditugaskan jauh, jam berapa kami pulang, belum lagi biaya transport yang jelas menguras gaji kami yang pas-pasan,\" ujarnya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong Syafewi, SPd, MM kepada wartawan mengatakan, saat ini penempatan tenaga guru di SMA Negeri 1 Padang Ulak Tanding belum begitu mendesak.  Pasalnya, jumlah atau kebutuhan akan tenaga pengajar di sekolah tersebut masih relatif cukup untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

\"Kita perlu kaji dan tidak sembarangan menempatkan guru disana (SMAN 1 PUT). Sejauh ini kan jumlah guru yang kita tempatkan masih mampu melayani KBM (kegiatan belajar mengajar).  Lain halnya kalau jumlah muridnya sudah banyak, maka sudah barang tentu pasti akan kita siapkan tenaga gurunya,\" ungkap Syafewi kepada wartawan belum lama ini.

Syafewi mengatakan, berdasarkan analisanya kebutuhan akan tenaga guru diwilayah RL masih banyak dibutuhkan. Kendati ia juga mengakui bahwa masih juga ada beberapa sekolah yang kelebihan tenaga guru, namun hal itu secara pelan-pelan sudah diatas dengan pemerataan tenaga guru.

\"Itu sudah pastilah. Makanya kita tetap melakukan analisa kebutuhan tenaga guru. Ada beberapa mata pelajaraan disuatu sekolah tapi gurunya tidak ada maka diimbau kepada pihak Sekolah untuk memberdayakan guru honor yang ada,\" jelasnya.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Binduriang RL, Eddy Wyrman, SPd, mengakui bahwa masih ada beberapa mata pelajaraan yang kekurangan tenaga guru. Namun, hal itu telah dia siasati dengan memberdayakan tenaga guru honor yang ada.\"Total jumlah guru kita saat ini berjumlah 33 orang, 22 orang diantaranya guru PNS dan selebihnya tenaga honorer yang kita angkat menjadi tenaga pengajar di sini.

Sebelumnya, Bupati RL H Suherman SE MM dengan bijak berharap presidium pemekaran calon Kabupaten Lembak bisa mendata  warga yang berkeinginan bertugas di wilayah tersebut, khususnya putra daerah Lembak.

\"Saya bukan tidak mau menempatkan guru dan tenaga kesehatan, namun kalau mereka datang minta pindah dengan alasan sering diganggu, saya juga manusia punya rasa kasihan.  Saya sangat berharap tenaga kesehatan dan guru dijaga betul, agar bisa bertugas dengan baik melayani masyarakat,\" pesan bupati. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait