BENGKULU, bengkuluekspress.com - Keluarga almarhumah Wina Mardiani didampingi Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, mendatangi Polres Bengkulu, Senin (30/12). Kedatangan mereka untuk mempertanyakan kelanjutan penyelidikan kasus pembunuhan Wina. Karena, mereka meyakini pelaku pembunuhan tidak hanya Pardi saja, tetapi ada keterlibatan pihak lain. Mereka mendesak polisi mengungkap pelaku lain yang terlibat pembunuhan Wina.
\"Kami ingin Polres Bengkulu mencari pelaku lain, karena kami yakin Pardi tidak sendiri melakukan pembunuhan,\" jelas Surahmin salah satu keluarga Wina.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Badrun Hasani mengatakan, kepolisian masih akan menelusuri dan menyelidiki pelaku lain. Jika ada bukti kuat mengarah ke pelaku akan melakukan penyelidikan. \"Pada intinya kami mewakili keluarga besar Wina meminta agar kepolisian mencari pelaku lain selain Pardi,\" jelas Badrun.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Bengkulu, AKBP Pahala Simajuntak SIK mengaku, keluarga Wina dan anggota Komisi I sudah diberikan penjelasan secara gamblang terkait perkembangan penyelidikan kasus Wina. Yang pertama adalah, kasus tidak dihentikan, yang dihentikan adalah penyidikan terhadap tersangka Pardi. Sesuai dengan pasal 109 ayat 2 KUHAP, jika tersangka meninggal dunia maka harus dihentikan. \"Yang kita hentikan itu penyidikan terhadap tersangka Pardi, kalau kasusnya masih tetap lanjut, kita masih melakukan penyelidikan,\" jelas Kapolres.
Terkait pelaku selain Pardi, setelah memeriksa 21 orang saksi, melakukan olah TKP, mengumpulkan alat bukti belum ada yang mengarah kepada pelaku lain. Artinya, hanya Pardi seorang untuk sementara ini pelaku pembunuhan Wina. Terkait isteri Pardi, belum ada bukti yang menguatkan bahwa isteri Pardi terlibat pembunuhan. \"Kita belum ketemu bukti dan belum ada mengarah kepada pelaku lain, tetapi kita masih bekerja untuk menyelesaikan kasus ini, kami juga meminta jika ada masyarakat mendapatkan bukti baru sampaikan kepada kita,\" pungkas Kapolres. Saat ini pelaku penadah sepeda motor Wina, berinisial WL dalam waktu dekat bakal dilimpahkan ke kejaksaan.(167)