BENGKULU, bengkuluekspress.com - Kesadaran para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhadap produk asuransi masih sangat minim. Hal itu terbukti baru sekitar 50 persen yang terdaftar asuransi. Padahal Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bengkulu mencatat pada 2018 lalu, sekitar 200 ribu unit usaha UMKM berada di Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu Erdiwan SH mengatakan, selama ini pelaku UMKM baru menyadari pentingnya asuransi ketika sudah terjadi musibah, seperti kecelakaan hingga meninggal dunia. Padahal dengan adanya asuransi maka jiwa mereka menjadi terjamin sehingga menjalankan usaha lebih tenang dan aman.
\"Saat ini produk asuransi antara butuh dan tidak butuh, setelah kejadian baru pelaku UMKM butuh. Tidak semua sadar pelaku UMKM, jadi sangat diperlukan sosialisasi,\" kata Erdiwan, kemarin (7/12).
Menurutnya, pelaku UMKM harus menyadari pentingnya terhadap produk asuransi. Mengingat pekerja UMKM sering terjadi kecelakaan hingga sakit tipes dan demam berdarah. \"Rugi bagi para pelaku UMKM yang tidak menggunakan asuransi karena asuransi banyak manfaatnya,\" ujarnya.
Menurutnya, pelaku UMKM memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Oleh karena itu, pelaku UMKM harus memiliki polis asuransi agar lebih maksimal mendorong perekonomian daerah. \"Kita dorong pelaku UMKM di Bengkulu untuk memiliki asuransi, itu penting selain sebagai proteksi diri, juga bisa membuat omset mereka meningkat,\" demikian tutupnya. (529)