BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Semua atlet Bengkulu yang berhasil meraih medali pada Polrwil X Sumatera 2019 mendapatkan reward berupa uang tunai dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Reward tersebut diserahkan Wakil Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah bersama Ketua Koni, Mufron Imron dalam acara Kemilau Prestasi, Minggu (10/11) malam. Hanya saja reward tersebut tidak dibayarkan sekaligus seperti janji pemerintah sebelumnya. Yaitu medali emas Rp 100 juta, peraih perak Rp 50 juta dan peraih perunggu mendapatkan Rp 25 juta.
Hal itu lantaran Pemprov kekurangan anggaran. Sebab, anggaran yang sudah dianggarkan hanya Rp 2,5 miliar. Ketua Koni Provinsi, Mufran menegaskan, kekurangan anggaran reward itu memang di luar dugaan. Sebab, pihaknya sebelumnya hanya menargetkan 5 sampai 10 medali emas, namun hasilnya mendapatkan 25 medali emas.
\"Di satu sisi kita senang, prestasi melonjak jauh dengan perolehan medali di luar dugaan. Tapi di satu sisi juga pemerintah kaget, karena anggarannya ternyata kurang,\" ujarnya.
Meski demikian, Mufran mengaku reward tersebut tetap akan diberikan sesuai dengan nominal yang sudah dijanjikan. Hanya saja, melalui APBD 2020 mendatang. \"Pasti akan dibayarkan,\" tegas Mufran. Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah mengatakan, kekurangan anggaran itu bukan jadi persoalan, karena Pemprov tetap komitmen akan membayarkan kekurangan reward tersebut. \"Tetap akan dibayarkan, tidak mungkin tidak. Ini untuk atlet kita,\" ujar Dedy.
Dedy menegaskan, saat ini yang menjadi fokus bagaimana atlet dari Bengkulu bisa fokus menghadapi PON. Sebab, tahun depan tidak lama lagi. \"Pemerintah akan support penuh untuk persiapan itu agar medali di PON bisa kita dapatkan untuk nama baik Bengkulu,\" tutupnya.
Puluhan Atlet ke PON
Sementara itu, puluhan atlet berprestasi peraih medali dalam Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatera yang melaju ke PON di Papua 2020. Puluhan atlet itu diambil dari 11 cabor yang dipertandingkan pada Porwil X Sumatera, kecuali Catur.
\"Iya, catur tidak masuk ke PON,\" terang Ketua KONI Provinsi Bengkulu, Mufran Imron.
Para atlet dari 10 cabor masuk PON yakni atletik 2 orang, renang 2 orang, bulu tangkis 1 orang, sepak bola 1 tim, tinju 7 orang, voly ball satu tim, bilyar 2 orang, panjat tebing 3 orang, kempo 1 orang dan muaythai sebanyak 10 orang.
Mufran menegaskan, dari 25 atlet yang mendapatkan medali emas juga tidak bisa masuk semuanya ke PON. Sebab, limit kuota dari beberapa cabor sudah penuh. \"Seperti renang itu banyak yang dapat emas dan perunggu, tapi cuma dua yang dikirim. Ini masalahnya karena limit,\" ungkapnya.
Limit atau kuota di PON sudah ditetapkan oleh Pengurus Besar (PB) KONI. Sementara Bengkulu, dari beberapa atlet ada yang tidak mencapai target. Sehingga tidak semua atlet dari Bengkulu masuk ke PON. \"Jadi yang dapat emas itu tidak semua masuk PON,\" tambah Mufran.
Selain itu, juga ada beberapa atlet dari cabor yang tidak masuk Porwil yang akan ke PON Papua, yakni atlet gulat sebanyak 4 orang, karate 1 orang, tenis dan angkat besi 1 orang. Mufran mengaku akan mempersiapkan berbagai latihan. Termasuk menyiapkan berbagai program, seperti pembinaan, latihan, tes pisikologi hingga uji tanding. \"Intinya di strategi, karena strategi ini yang memenangkan kita di Porwil,\" tuturnya. (151)