LUAS, Bengkulu Ekspress - Sebanyak 2.040 sambungan rumah (SR) atau pelanggan Perusahaan Air Minum (PAM) Kabupaten Kaur, sejak kemarin tidak mendapat suplai air dari perusahaan penyedia air bersih tersebut. Terhentinya distribusi air ini berkenaan dengan rusaknya pipa besi atau pengeluaran yang meledak (pecah) karena tidak kuat menahan derasnya air, Kamis (7/11) malam.
“Pipa pengeluaran yang meledak itu karena tekanan air terlalu kencang, pipa meledak ini tadi malam (kemarin),” kata Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPTD) PAM Kaur, Zairin SE, kemarin (7/11).
Dikatakan Zairin, pipa pengeluaran dengan dengan ukuran 300 inch ini mengalirkan air ke rumah-rumah pelanggan. Hingga saat ini, proses perbaikan masih terus dilakukan untuk bisa segera dilakukan pendistribusian air bersih. Akibat rusaknya pipa tersebut, sejumlah pelanggan di Kecamatan Luas terdampak tidak mendapatkan suplai air.“Kita minta kepada para pelanggan tetap bersabar meskipun di musim kemarau. Sebab, kini kita sedang berusaha memperbaiki dan dengan melakukan pengelasan pipa yang meledak itu,” terangnya.
Ditambahkannya, di musim kemarau ini telah menyebabkan air PAM menurun dan ada beberapa wilayah terdampak paling serius yakni Kecamatan Tetap, Semidang Gumay, Padang Guci dan Nasal. Dimana saat ini debet atau ketersediaan air mengalami penurunan sekitar 80 persen. Sebab jika musim hujan berlangsung, debit airnya mencapai 20 liter per detik. Namun saat ini hanya bertahan di angka paling tinggi 10 liter per detik.
“Sampai saat ini PAM kita masih menggunakan sistem gravitasi bukan sistem sedot atau dorong menggunakan mesin. Saat ini hanya beberapa daerah yang lokasinya rendah yang banyak air, sementara daerah yang tinggi tak bisa mengalir dengan normal,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini pelanggan PAM Kaur sebanyak 4.236 pelanggan. Meliputi Kecamatan Luas, Kaur Tengah, Semidang Gumay, Tetap, Tanjung Kemuning, Tetap, Tanjung Agung, Padang Guci dan Nasal. Dimana dari jumlah pelanggan yang ditagihkan 2.788 SR dan yang belum ditagihkan atau tidak aktif ada 1.448 SR. (618)