BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pertunjukan Panggung Bangsawan digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Bengkulu Ekspress Televisi (BETV) di halaman Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu Minggu (3/11) malam berlangsung sukses.
Panggung Bangsawan yang menceritakan tentang perjuangan Ratu Samban di Desa Bintunan Kabupaten Bengkulu Utara itu diikuti secara antusias oleh warga Kota Bengkulu, termasuk para milenial.Asisten III Setdaprov Bengkulu, Gotri Suyanto mengatakan, cerita dalam panggung bangsawan Bengkulu itu banyak terdapat pesan moral untuk generasi milenial.\"Cerita seni dan budaya di Bengkulu ini harus terus dilestarikan.
Kaum milenial tidak boleh melupakannya, ditengah kemajuan zaman dan teknologi,\" ujar Gotri dalam sambutan pertunjukan panggung bangsawan di di halaman Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu Minggu (3/11) malam.Dikatakannya, pelestarian cerita orang-orang terdahulu jangan sampai dilupakan. Pemerintah akan terus hadir dalam mendorong dan mendukung pelestarian tersebut.
\"Tidak lain yang dilakukan ini sebagai bentuk menuju visit 2020 mendatang,\" tambahnya.
Cerita rakyat di Bengkulu ini selain mengingat sejarah, juga sebagai bentuk huburan segar untuk masyarakat Bengkulu. Sehingga harmonisasi ragam cerita rakyat itu bisa dipertahankan. \"Kedepan kegiatan seperti bisa lebih aktif lagi dan tentunya pelesetarian seni dan budaya itu bisa terjaga,\" papar Gotri.
ementara itu, Kepala Dispar Provinsi Bengkulu, Irsan Setiawan SH MM mengatakan, regam cerita rakyat, seni dan budaya di Bengkulu itu sebagai bukti bahwa Bengkulu kaya akan keberagaman. \"Tentu bisa terus lestari, khususnya kepada para milenial,\" ungkap Irsan.Kedepan tentu, Dispar akan terus berupaya fokus melestariakan seni dan budaya ini. Bisa saja, cerita rakyat lainnya masuk dalam panggung bangsawan Bengkulu.
\"Kedepan bisa semakin banyak pertujukan seni dan budaya. Tentu anak cucu kita nanti bisa terus melestarikan, karena banyak pesan moral dari cerita rakyat,\" paparnya.
Dalam panggung bangsawan itu, menceritakan tentang perjuangan Ratu Samban di Desa Bintunan Kabupaten Bengkulu Utara. Panggung bangsawan yang dibawakan oleh para seniman di Bengkulu dan di sutradarai oleh Agus Setiyantoitu, menceritakan perjuangan masyarakat Bengkulu terhadap keberadaan kolonial Belanda yang dipelopori oleh Mardjati atau dikenal dengan Ratu Samban.
Ratu Samban seorang pahlawan masyarakat yang memiliki nyali melawan dua orang penguasa Belanda yaitu Asisten Residen H.Van Amstel dan Kontroleur E.E.W Castens. Sebab, Raaden menetapkan kebijakan membesaran pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah Belanda dan dibebankan kepada masyarakat sebesar 25.000 Golden.
Beban pajak sebesar dinilai menyiksa masyarakat, khususnya yang berada di Bintunan. Ratu Samban atau Mardjati akhirnya menyerang dua petinggi kolonial Belanda itu hingga akhirnya Ratu Samban diangkat menjadi seorang Pasirah oleh masyarakat Bintunan. (151/ADV)