Bengkulu, bengkuluekspress.com - Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu melaksanakan Peer Learning Meeting bersama Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu di Hotel Santika Kota Bengkulu, Selasa (22/10/19) kemarin. Peer Learning Meeting ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyampaikan program-program unggulan perpustakaan di daerah dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Aktip SSos mengatakan, melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, diharapkan perpustakaan dapat menjadi berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melakukan koordinasi program-program unggulan perpustkaan di daerah.
\"Melalui Peer Learning Meeting ini, kita koordinasi program-program perpustakaan di daerah, jadi beberapa Kabupaten/Kota di Bengkulu akan membawa program untuk meningkatkan perpustakan di daerah,\" kata Aktip, Selasa (22/10).
Ia mengaku, program unggulan perpustkaan di daerah sejak 22-24 Oktober 2019 akan di presentasikan pada Peer Learning Meeting ini. Setelah itu, program unggulan yang dirasa layak akan disampaikan ke Perpustakaan Nasional.
\"Nanti setelah disampaikan ke Perpustakan Nasional, mereka akan mempertimbangkan apakah program yang disampaikan layak diterapkan didaerah atau tidak,\" ujar Aktip.
Jika program yang disampaikan diterima dan dianggap layak, maka Perpustakaan Nasional akan menerapkannya di daerah. Akan tetapi terdapat beberpa poin agar program tersebut bisa diterapkan dibeberapa daerah diantaranya program tersebut haruslah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
\"Selama ini perpustakaan hanya dianggap sebagai tempat meminjam buku, kita ingin program yang disampaikan daerah ke pusat adalah program literasi yang ikut mensejahterakan masyarakat,\" ungkap Aktip.
Beberapa program literasi yang dapat dicontoh perpustakaan didaerah yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat serta kualitas sumberdaya manusia (SDM). Sebagai contoh, perpustakaan dapat menjadi wadah untuk memberikan pelatihan bertani dan berternak yang baik melalui literasi buku.
\"Intinya tidak hanya penyampaian program unggulan saja, Peer Learning Meeting ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi informasi,\" tutupnya.
Seperti diketahui, Peer Learning Meeting ini diikuti oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dari 5 Kabupaten/Kota di Bengkulu diantaranya Kabupaten Seluma, Mukomuko, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Kota Benglulu.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI Dra Woro Titi Haryanti MA mengajak, masyarakat Bengkulu untuk lebih gemar membaca ketimbang bertutur. Karena kebermanfaatan dan penyerapan ilmunya lebih cepat dibandingkan dengan bertutur. Untuk itu, dia menyarankan agar buku didekatkan dengan kehidupan masyarakat, agar lebih bermanfaat. \"Sebenarnya, minat baca masyarakat Indonesia tidak rendah. Tetapi karena budaya tutur, dan sedikitnya bahan bacaan serta terbatasnya tempat-tempat ketersediaan buku,\" ujar Woro.
Ia mengajak, perpustakaan di Bengkulu untuk memobilisasi pengetahuan agar mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan minat baca. Dengan meningkatnya minat baca maka SDM juga akan meningkat dan akan mampumemperkuat pembangunan. \"SDM yang mumpuni, berprestasi, akan menjadi generasi yang tidak nganggur dengan demikian bisa menuntaskan kemiskinan, sehingga masyarakat sejahtera,\" tutupnya. (rls)