Melalui event ini, Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Yusri mengatakan, OJK bersama dengan pemerintah dan perusahaan Asuransi di Bengkulu, membuat event nasional dengan nama Berasuransi di Bumi Rafflesia dengan harapan bisa memperkenalkan Bumi Rafflesia, agar semakin dikenal ditingkat nasional.
Selain itu, event ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat literasi dan inklusi di Provinsi Bengkulu. Terkait saat ini tingkat leterasi atau tingkat pemahaman masyarakat terhadap jasa keuangan baru mencapai 27.6 persen. Sementara inklusi keuangan atau tingkat masyarakat menggunakan jasa keuangan baru mencapai 67.3 persen.
\"Kita menginginkan literasi dan inklusi keuangan di Bengkulu bisa meningkat, sesuai dengan target Pemerintah dimana pada 2019 inimenargetkan tingkat literasi tumbuh 35 persen dan inklusi 75 persen,\" ujar Yusri kepada awak media di kantor OJK Bengkulu, Rabu (18/9).
Literasi dan inklusi, lanjut Yusri, menjadi sangat penting mengingat pada 2019 ini ada 3 program prioritas pemerintah yaitu optimalisasi BUMDes, optimalisasi kawasan kampung nelayan sejahtera (KKNS), dan peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui asuransi pelajar. Dari 3 program tersebut, ternyata yang paling mudah dilakukan yaitu peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui asuransi pelajar.\"Kita ingin literasi dan inklusi pelajar melalui produk asuransi meningkat. Maka kita kenalkan produk Asuransi Mikro Pelajar,\" ungkap Yusri.
Yusri menambahkan, saat ini produk asuransi mikro pelajar hanya ditawarkan oleh 5 perusahaan asuransi di Bengkulu yaitu Asuransi Central Asia (ACA), Asuransi Jiwa Al Amin, Asuransi Bumida, Jasa Raharja Putra, dan Jasindo. Dengan memiliki polis asuransi mikro pelajar sebesar 20 ribu, pelajar SMA/SMK di Bengkulu akan mendapatkan jaminan perlindungan jika meninggal dunia, kecelakaan, ataupun mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Ia menjelaskan, jika pelajar meninggal dunia maka akan di cover oleh perusahaan asuransi sebesar Rp 5 juta. Sementara kalau mengalami kecelakaan dan dinyatakan cacat tetap maka akan di cover sebesar 10 juta. Dan jika menjalani perawatan di
Rumah Sakit maka akan di biayai sebesar Rp 1 juta.\"Asuransi ini penting bagi para pelajar, mereka sudah mempersiapkan kalau ada kejadian fatal mereka terprotek. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran dan nanti tertular ke hal lainnya, seperti jika mereka punya aset nanti mereka akan asuransikan,\" tutupnya.(HBN)