Anggota 5 BPK RI, Isma Yatun yang menghadiri setijab tersbut meminta, kinerja yang sudah dilakukan BPK perwakilan Bengkulu selama ini dipertahankan dan ditingkatkan.\"Memberikan kontribusi nyata bersama pemangku kepentingan. Diharapkan komunikasi dan kerjasama bisa terjalin semata untuk mewujudkan pengelolahan keuangan yang baik,\" ujar Isma Yatun
Selain target, mendapat opini WTP untuk Provinsi Bengkulu, yang sebelumnya hanya 4 pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu yang mendapat WTP, perjuangan harus diupayakan untuk tindak lanjut temuan.Temuan di seluruh pemda se-Provinsi Bengkulu, baru 63 persen untuk 2017 dan 2018. Dibandingkan lima tahun terakhir cenderung menurun.
\"Jadi Bapak Gubernur harus kerja keras lagi kedepan. BPK bukan untuk ditakuti, tetapi kita bersinergi dengan pemda agar sinergi pengelolaan keuangan dapat berjalan dengan baik,\" katanya.
Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah yang turut hadir pada acara sertijab itu mengucapkan, selamat datang pada R. Aryo menjadi mitra kerja di pemerintahan Provinsi Bengkulu, namun diluar pekerjaan menjadi keluarga masyarakat Provinsi Bengkulu.
Rohidin menambahkan, pemerintah berharap BPK bukan untuk ditakuti, namun BPK agar dapat mendeteksi gangguan yang terjadi di institusi atau lembaga, agar sistem pengelolahan keuangan dan pemerintahan berjalan dengan baik.
\"Jika perlu, pemda provinsi, kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, undang BPK atau datangi untuk mendiagnosa pengelolaan keuangan di instansi masing-masing. Kita harapkan pada laporan keuangan tahun 2019 kita mendpat WTP semua,\" pungkas Gubernur.
Untuk diketahui, R. Aryo Seto Bomantari menggantikan Arif Agus sebagai Kepala BPK perwakilan Bengkulu. R. Aryo Seto, sebelumnya merupakan Kepala BPK Perwakilan DKI JakartaSedangkan, Arif Agus mendapat promosi jabatan sebagai Kepala BPK RI Aceh. (HBN)