Bengkulu Perlihatkan Kekayaan Budaya

Senin 02-09-2019,11:03 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU,BE– Kaya budaya. Penegasan itu disampaikan Provinsi Bengkulu dalam pembukaan Festival Tabut 2019, Sabtu (31/8) malam. Bagaimana tidak kaya. Hampir seluruh sub event yang digelar dibalut dengan budaya. Rangkaian pembukaan Festival Tabut 2019 dimulai sejak Sabtu pagi. Event budaya Mufakat Rajo Penghulu mengawali seluruh kegiatan. Kegiatan ini berlangsung di panggung utama Lapangan Merdeka, Kota Bengkulu. Tidak hanya itu kegiatan adat yang digelar. Malamnya, masyarakat yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) mendatangi Kantor Gubernur Bengkulu. Mereka hadir diiringi tabuhan alat musik tradisional. Tujuannya, menjemput Gubernur Bengkulu untuk membuka Festival Tabut 2019. Menurut Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Festival Tabut lebih dari tampilan budaya. “Tabut tidak hanya tampilan budaya. Tapi lebih dari itu. Tabut juga digelar untuk merayakan tahun baru Islam. Juga menjadi tempat bertemunya semua pihak. Keterpaduan ini yang menjadi makna. Budaya kita angkat, dan dengan sendirinya ekonomi akan berkembang,” papar Rohidin. Suasana pembukaan sendiri berlangsung sangat meriah. Sebagai pembuka, seluruh pengunjung disajikan tarian kolosal Jari-Jari Karbala. Tarian ini menceritakan mengenai perjalanan Cucu Nabi Muhammad SAW Husein. Selain itu, ada juga penampilan musik Mufakat Rajo Agung, Tarian Seni Malabro Serempak Silat Menghadang, yaitu tarian yang dipadukan dengan gerakan silat. Ada juga Nyanyian Karbala yang dibawakan Musik Cahaya Rembulan Bengkulu. Seluruh atraksi ditutup dengan penampilan penyanyi religi Novi Ayla. Sementara Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, memberikan apresiasinya. Sebab, event ini sudah dua tahun berturut-turut masuk dalam Calendar of Event Kemenpar. “Festival Tabut acara yang bagus. Buktinya, sudah 2 kali masuk CoE. Tahun depan event ini akan digelar lagi. Dan kita berharap Festival Tabut bisa kembali masuk.CoE. Namun, masyarakat Bengkulu dan stakeholder harus berjuang lagi. Karena setiap event harus melewati masa kurasi lagi. Harus diperkuat cultural value, commercial value, dan creative value,” papar Esthy, yang hadir didampingi Kabid Pemasaran Area II pada Asdep Pemasaran I Regional I Kemenpar Diana Tikupasang. Esthy mengaku cukup senang melihat pergelaran Festival Tabut. Karena ada perputaran ekonomi di dalamnya. Selain itu, event ini juga mendapatkan CEO commitment. “Event ini mendapatkan dukungan. Saya sangat senang. Namun, harus terus diperkuat 3A-nya. Apa yang sudah ada sekarang harus terus ditingkatkan,” papar Esthy. Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, mengatakan kesuksesan event bisa dilihat dari impact buat masyarakat. “Salah satu hal yang membuat sebuah event bisa diterima, adalah economic value. Atau ada dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat. Festival Tabut memiliki itu. Event ini sangat ditunggu masyarakat. Karena selalu ramai. Dampak ekonominya sangat terasa,” papar wanita yang akrab disapa Kiki itu. Menteri Pariwisata Arief Yahya juga berharap Bengkulu terus memperkuat aspek 3A yang mereka miliki. “Bengkulu sedang mempersiapkan diri menyambut Wonderful Bengkulu 2020. Festival Tabut bisa menjadi lonjakan untuk itu. Sebagai persiapan. Namun, semua harus dipersiapkan dengan baik. Khususnya 3A, atraksi, amenitas, aksesibilitas. Jika itu sudah siap, pariwisata Bengkulu bisa berjalan sesuai yang diinginkan pada tahun 2020. Sukses buat Festival Tabut, sukses buat Bengkulu,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.

Festival Tabut Tingkatkan Hunian Kamar Hotel

Festival Tabut yang berlangsung mulai 1 hingga 11 September 2019 mendatang, diprediksi akan meningkatkan kunjungan baik wisatawan domestik maupun manca negara. Meningkatnya kunjungan wisatawan tersebut secara langsung akan meningkatkan tingkat hunian kamar hotel di Kota Bengkulu. Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD-PHRI) Propinsi Bengkulu, Sony Adnan mengatakan adanya Fastival Tabut Bengkulu 2019 ini diperkirakan mampu meningkatkan jumlah hunian kamar hotel di Bengkulu, meskipun tidak terlalu signifikan. Ia memperkirakan peningkatan sekitar 10 persen dibandingkan pada hari-hari biasa. \"Kami perkirakan akan ada peningkatanya sekitar 10 persen. Pada hari biasanya tingkat hunian kamar hotel berkisar 35 persen, dan selama acara tahunan ini naik menjadi 45 persen,\" kata Sony, kemarin (1/9). Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah hunian kamar hotel, pihaknya bersama dengan seluruh pengusaha hotel di Bengkulu sudah menyiapkan ratusan hingga ribuan kamar. Sehingga wisatawan yang berkunjung ke Bengkulu tidak perlu khawatir karena persediaan kamar untuk saat ini masih mencukupi. \"Tapi kami tetap menyarankan agar memesan sejak kini, karena kemungkinan yang memasan juga akan banyak nantinya,\" tuturnya. Selain itu, pihaknya beraharap, Pemerintah Daerah dapat lebih sering lagi melaksanakan kegiatan yang berskala nasional di Bengkulu. Karena dengan adanya masyarakat dari luar provinsi yang datang ke Bengkulu akan memberikan peluang bagi hotel-hotel dan restoran untuk mendapatkan pengunjung. \"Kita minta Pemda memperbanyak kegiatan yang bisa mendatangkan masyarakat luar. Sehingga mereka bisa menginap di hotel-hotel yang ada di Bengkulu ini,\" tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Irsan Setiawan SH MM mengaku, tidak hanya tingkat hunian hotel saja yang diprediksi meningkat, akan tetapi kunjungan wisatawan ke Bengkulu juga akan meningkat. Pihaknya memperkirakan pada tahun ini tingkat kunjungan wisatawan mencapai sekitar 20 ribu lebih. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat Bengkulu bisa bersikap ramah dan menyambut kedatangan mereka dengan baik. \"Kunjungan wisatawan ke Bengkulu karena festival tabut ini bisa mencapai puluhan ribu, untuk itu, mari masyarakat Bengkulu dukung event nasional ini,\" tutupnya. (999/rls)
Tags :
Kategori :

Terkait