BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Sosial Provinsi mulai September 2019 mendatang akan menggelontorkan dana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak Rp 13.754.840.000 untuk 125.044 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan sebanyak belasan miliar tersebut akan disalurkan setiap bulan, dimana tiap KPM memperoleh bantuan sebesar Rp 110.000 per bulannya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Dr H Iskandar ZO SH MSi mengatakan, BPNT senilai Rp 110 ribu itu wajib dihabiskan dalam sebulan karena apabila masih tersisa maka akan dianggap mampu dan dicoret dari daftar penerima bantuan. Sehingga diharapkan tidak ada KPM yang tidak memanfaatkan bantuan dari pemerintah ini.
\"Kita ingin setelah BPNT cair, segeralah dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, telur, dan kebutuhan lainnya,\" kata Iskandar, kemarin (29/8).
Ia mengaku, pada prinsipnya, BPNT tidak boleh dicairkan dalam bentuk uang tunai. Nantinya uang tersebut akan ditransfer ke rekening masing-masing tiap bulannya. Proses penerimaan bantuannya sendiri Dinsos bekerja sama dengan agen BRI-Link dan E-Warong Kube.
Sehingga Nantinya saat penerima BPNT ingin mengambil bantuan maka dapat menggunakan ATM untuk menukarkan menjadi beras dan telur sesuai nominal bantuan yang didapatkan. \"Tidak hanya telur dan beras, tetapi juga kebutuhan lain yakni minyak goreng dan gula. Mungkin saja ada yang tidak bisa makan telur karena mereka alergi, jadi bisa digunakan untuk membeli yang lain. Tujuannya lebih agar mereka fleksibel saja dalam berbelanja kebutuhan,\" terang Iskandar.
Meski begitu, pembelian komoditas ini masih tetap hanya diperbolehkan di e-warong, yakni agen bansos rastra yang telah bekerja sama dengan bank penyalur BPNT. Selain itu, penerima manfaat akan tetap membeli komoditas tersebut dengan harga pasar. \"Jadi harga komoditas yang dijual di e-warong sama dengan harga pasar dan murah,\" tutupnya.
Sementara itu, Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Lizar Alfansi SE MBA PhD mengatakan, BPNT jadi langkah Pemerintah untuk mengurangi kemiskinan. Program ini juga untuk memicu bergulirnya roda perekonomian hingga tingkat bawah. Meski begitu, Ia berharap pemerintah harus menjaga kelompok menengah yang rentan miskin agar tidak kembali miskin. Hal ini dapat dilakukan agar penduduk miskin di Bengkulu semakin rendah.
\"Saya rasa program pemerintah ini cukup baik, tetapi kita juga berharap Pemerintah bisa menjaga penduduk yang rentan miskin agat tidak kembali miskin,\" kata Lizar.
Ia mengaku, jumlah KPM di Bengkulu jika dibandingkan tahun lalu mengalami penurunan. Itu artinya Pemerintah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin di daerah. Akan tetapi penduduk yang tidak berada dibawah garis kemiskinan tersebut rentan untuk kembali miskin.
Oleh karena itu, Pemerintah harus menyiapkan beberapa strategi untuk mencegah kemiskinan terulang kembali salah satunya menyediakan lapangan pekerjaan. \"Kan KPM turun 5.543, itu mungkin tadinya miskin dan sekarang tidak miskin. Kita berharap mereka harus dijaga agar tidak kembali miskin salah satunya menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,\" tutupnya.(999)