\"Bagi masyarakat yang ingin bayar pajak PBB, maka bisa datang ke kantor lurah di tempat tinggalnya masing-masing, di sana ada petugas kita untuk melayani,\" kata Kepala Bidang Pendapatan PBB dan BPHTB Bapenda Kota, Gita Gama Putra, kemarin.
Ia mengatakan untuk mengejar target maka pihaknya tidak hanya menunggu, melainkan turun langsung ke lapangan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat yang malas datang ke kantor. Saat ini proses pelayanan loket tersebut sedang berlangsung di 3 kecamatan yakni Kecamatan Ratu Agung, Ratu Samban dan Singaran Pati.
Sistem ini berjalan secara berkala karena pada bulan lalu sudah dilakukan di 3 kecamatan lainnya seperti Kecamatan Selebar dari target Rp 1 miliar baru tertagih sebesar Rp 116 juta atau 10 %, Gading Cempaka dari target Rp 1,4 miliar baru tertagih Rp 91 juta atau 5 %. Dan untuk Kecamatan Kampung Melayu dari target Rp 943 juta baru tertagih Rp 65 juta atau 5 %.
\"Sebenarnya upaya kami sudah cukup maksimal karena setiap kelurahan hanya ada 6 petugas yang terbagi untuk menagih langsung, kemudian menjaga loket di kantor lurah serta administrasi lainnya,\" ungkap Gita.
Dijelaskan, jika dilihat dari persentase yang ada, dari 102 ribu nomor wajib pajak (NOP) sekitar 65 persen yang aktif membayar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih rendah tentang pentingnya membayar PBB tersebut. \"Kami juga harapkan juga ASN dan tenaga kontrak di lingkungan pemda kota untuk aktif membayar PBB. Karena ini salah satu komponen yang ikut mempengaruhi secara signifikan peningkatan PAD,\" pungkasnya. (805)