Deva : Kita Jadi Kepahiang Rujukan
KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress– Berada di dataran tinggi diatas 800 mdpl membuat kopi Kabupaten Kepahiang memiliki cita rasa unik dan tidak dimiliki daerah lain. Kopi jenis robusta yang dihasilkan para petani memiliki rasa dan ciri yang sangat khas, sehingga menjadi incaran atau buruan setiap penikmat kopi.
Cita rasa Kopi Robusta Kabupaten Kepahiang sudah diakui nasional, dengan diraihnya sertifikat Indeks Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM 2018 lalu. “Robusta itu biasanya ditanam dengan lahan yang berada dibawah 700 mdpl, sementera kita bisa diatas 800 mdpl. Makanya sertifikat IG diberikan kepada Kepahiang maka setiap robustas diketinggan diatas 800 merupakan produk kita,” jelas Kepala Dinas Pertanian Hernawan SPKP Kepahiang, melalui Kabid Perkebunan, Deva.
Dilanjutkan Deva, bahkan Kabupaten Kepahiang menjadi rujukan pengembangan Kopi Robusta bagi kabupeten lain yang ada di Provinsi Bengkulu. hal tersebut berkat keberhasilan kopi jenis robusta Kepahiang meraih sertifikat Indeks Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2018 lalu. Kabupaten Kepahiang merupakan kabupaten pertama di Provinsi Bengkulu yang memiliki kopi Robusta yang sudah mengatongi sertifikat IG.
\"Inti dari pertemuan Sosialisasi Indeks Geografis Robusta Bengkulu di Dinas Pertanian Provinsi kemarin, yaitu memperkenalkan IG kopi robusta sekaligus menjadi pemacu kabupaten lainnya untuk mengejar IG dari komoditi perkebunan terutama kopi robusta ini,\" ujar Deva.
Dikatakan Deva, bahwa dengan adanya sosialisasi tersebut pihaknya berharap masyarakat khususnya yang tergabung dalam MPIG Kepahiang maupun Rejang Lebong dapat lebih maksimal didalam menjaga kualitas dan mutu dari kopi robusta tersebut.
\"Kopi robusta yang sudah memiliki sertifikat IG itu memiliki pangsa pasar yang luas baik ditingkat naisonal maupun internasional makanya kita harus konsisten menjaga kualitas kopi robusta agar selalu sesuai dengan standar IG,\" sampainya.
Ditambahkan Deva, pihaknya juga berharap Rancangan Peraturan Daerah tentang perlindungan pertanian yang saat ini sedang dibahas oleh pansus 3 DPRD Kepahiang segera terbentuk agar dapat menjadi pemicu motivasi para petani khususnya petani kopi didalam membudidayakan kopi robusta tersebut.
\"Harapan kita kedepan dengan adanya raperda perlindungan pertanian ini dapat menjadi jaminan bagi para petani untuk lebih fokus, terutama disektor pertanian kopi robusta ini. Selain itu juga pembangunan di sektor pertanian juga harus terus ditingkatkan,\" pungkas Deva. (320)