“Saat ini waktu yang tepat untuk mengusulkan anggarannya. Sebab rumah bupati itu merupakan simbol daerah Bumi Serasan Seijoan,” ujar anggota DPRD Seluma Lasmi Jaya SIP.
Berapa anggaran yang mesti dialokasikan, Lasmi menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkab untuk menghitungnya. Namun ia berharap usulan dana pembangunan rumah dinas bisa rasional dan wajar. \"Jangan sampai kesannya justru ingin bermewah-mewahan,\" ucapnya.
Ia juga mengaku keberatan jika lokasi rumah dinas bupati dipindahkan seperti wacana yang dicuatkan Bupati Bundra Jaya. Soalnya akan banyak konsekuensi biaya lebih besar dengan memindahkan lokasi pembangunan rumah dinas seperti penyediaan lahan.\"Mending posisinya saja diubah misalnya mengarah kiblat,\" seloroh Ketua DPC PAN Seluma ini.
Tempati Rumdin Wabup Pasca kebakaran tersebut, Bupati Seluma Bundra Jaya masih menempati rumah dinas wakil bupati yang masih berada di komplek Ampar Gading Kelurahan Lubuk Lintang. Posisinya hanya sekitar 100 meter dari rumah dinas bupati yang terbakar tersebut. Rumah dinas Wabup tidak sebesar rumah dinas bupati begitu juga dengan halamannya.
Di bagian lain penjagaan di lokasi kebakaran rumah dinas bupati masih diperketat. Satpol PP masih dikerahkan di lokasi tersebut. Begitu juga dengan police line yang masih terpasang menandai proses penyelidikan belum tuntas.
Polres Seluma sendiri sampai saat ini belum mengungkap peristiwa terbakarnya rumah dinas Bupati Seluma tersebut. Dari 18 orang saksi telah diperiksa belum mampu memberikan keterangan yang berarti. Saksi yang diperiksa lebih banyak menjawab tidak tahu dan membuat penyidik bingung.
“Belum ada tersangka dalam kasus ini. Saat ini kita juga menunggu hasil forensik,”terang Kapolres Seluma AKBP PL Gaol SIK didampingi Kabag Ops Kompol Gunar Rahadyanto SIK.(333)