Tak Bisa Akses Website PPDB
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Hari kedua pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masih menuai masalah. Rasa bingung dan khawatir masih menyelimuti wajah walimurid. Pasalnya sejumlah walimurid tidak bisa mengakses website PPDB, akibatnya anaknya gagal mendaftar dalam PPDB. Sejumlah operator sekolah terpaksa ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu untuk melakukan verifikasi ulang.
Salah satu walumurid pasar Bengkulu, Dahlia menuturkan telah mendaftarkan anaknya melalui operator sekolah, namun hingga hari kedua nama anaknya belum terdaftar pada sekolah yang dituju bahkan terdaftar sangat jauh dari rumah.
Ia kemudian disarankan operator sekolah untuk menanyakan perihal kendala tersebut ke Dinas Dikbud. \"Saya tinggal di pasar Bengkulu, penarikan koordinat diduga tidak benar, \" bebernya.
Tidak hanya itu, tidak munculnya nama siswa saat didaftarkan dalam laman PPDB dirasakan puluhan siswa. Walimurid pun akhirnya menanyakan data identitas siswa ke Sekolah Sekolah Dasar. Diungkapkan operator data SDN 103, Syafrizal ada sekitar 30 siswa yang akan mendaftar ke tingkat SMP datanya tidak ditemukan. Diduga data tersebut tidak terupadate pihak ke tiga sehingga belum masuk dalam data website siswa kota Bengkulu.
Pihak sekolah sudah menyampaikan persoalan ini ke Dinas Dikbud Kota Bengkulu sekaligus memberikan data base melalui operator Dinas Dikbud. Ia khawatir puluhan siswa/siswi lulusan SD 103 tidak dapat terdaftar di sekolah lebih tinggi yang diharapkan. Terlebih waktu pendaftaran tinggal menyisakan waktu dua hari lagi. \"Kita minta operator Dikbud untuk mengimput data para siswa sekaligus mendaftarkan sesuai dengan jarak terdekat rumah, \" katanya.
Tak dipungkiri tidak terdatanya siswa alumninya membuat sejumlah walimurid kelimpungan. Pihak sekolah didesak dan sekolah berunya menenangkan walimurid dan meminta walimurid untuk melengkapi ulang persyaratan pendaftaran PPDB seperti surat kartu keluarga, SKHUN untuk dibantu pendaftaran melalui dinas Dikbud.
Terkait hal itu, kepala bidang Pendidikan Dasar, Benny Rasdiwansyah membenarkannya. Hal ini terjadi lantaran tidak sinkronya antara data kartu keluarga dengan alamat yang dimasukkan. Sehingga menyebabkan data ini tidak terbaca. \"Soal jaringan tidak ada kendala berarti, hanya memang belum seluruh operator kita memahami operasional jika terjadi kendala seperti itu, \" jelasnya.
Dinas Dikbud kota Bengkulu telah menyiapkan dua operator dan sudah menyelesaikan permasalahan tersebut,saat ini siswa sudah bisa mendaftar secara online. Selanjutnya verifikasi berkas PPDB jalur prestasi dan jalur khusus orang tua pindah tugas lebih sedikit dibanding hari pertama. Dihari kedua baru tercatat sekitar 70 berkas.
Masalah yang paling banyak dikeluhkan adalah persoalan Kartu Keluarga. Sesuai perwal, PPDB masih diprioritaskan bagi warga kota Bengkulu yang memiliki kartu keluarga/domisili. Mereka yang berada di luar kota Bengkulu tidak terakomodir dalam PPDB zonasi titik koordinat. \"Banyak walimurid yang mengeluhkan, anaknya terdaftar di sekolah di kota, sedangkan saat menunjukkan KK masih terdaftar di kabupaten, dan ini tertolak secara sistem,\" katanya.
Persoalan seperti ini akan menjadi catatan penting Dinas Dikbud, karena lulusan dari kota yang kemudian saat di cek adalah warga luar kota maka akan berpengaruh dengan daya tampung sekolah. \" Mereka yang belum terdaftar dapat melapor ke Dinas Dikbud, nanti akan kita carikan solusinya, \" tukasnya.(247)