PONDOK KELAPA, Bengkulu Ekspress - Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) dalam membantu penanggulangan bencana kebakaran diprotes oleh warga Desa Pondok Kelapa dan warga Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa. Sebab, personel Damkar Kabupaten Benteng dinilai lamban membantu warga memadamkan api saat 2 (dua) unit rumah warga Desa Pekik Nyaring terbakar sekitar pukul 22.00 WIB, Senin (24/6) malam.
Selain lamban, kekecewaan dan emosi warga semakin menjadi tatkala melihat alat semprot milik mobil damkar Benteng tak bisa difungsikan. Akibatnya, 2 rumah warga ludes dilalap si jago merah. Yakni, rumah milik Susi dan warung milik Nurjana.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Damkar Kabupaten Benteng, Drs Zamzami Syafe\'i tak menampik bahwa pelayanan memang belum optimal.\"Sata akui, pelayanan Damkar Kabupaten Benteng memang belum maksimal,\" kata Zamzami.
Menurut Zamzami, terganggunya pelayanan bukan karena kesengajaan melainkan karena 4 (empat) unit armada Damkar Kabupaten Benteng memang sudah lanjut usia (lansia).\"Semua mobil Damkar memang sudah tua. Bahkan, 1 unit diantaranya sudah berumur 11 tahun,\" kata Zamzami.
Saat kebakaran di Desa Pekik Nyaring, terang Zamzami, mobil Damkar sedang dalam proses perbaikan alat sedot air mengalami kerusakan. \"Mengetahui ada bencana, mobil Damkar dipaksakan untuk meluncur ke lokasi. Akan tetapi, alat sedot yang rusak berpengaruh pada tekanan pipa semprot. Sekali lagi kami maaf atas pelayanan yang dirasa belum optimal,\" pinta Zamzami.(135)