Wakil Presiden Boediono terlihat grogi saat akan menerima gelar doktor of laws honoris causa (DR HC) dari Monash University Australia. Mantan gubernur Bank Indonesia ini tampak bingung saat Wakil Rektor Monash University Richard Bluck mengalungkan kain toga.
Pantauan merdeka.com, Boediono yang mengenakan baju toga warna merah putih beberapa kali tampak grogi. Saat diminta berdiri untuk pengalungan kain di lehernya, Boediono tampak ingin menyalami dan bahkan sempat hampir memegang pinggang wakil rektor untuk cipika cipiki usai melepas topi toga.
Namun, oleh protokol istana wakil presiden dan Richard, Boediono diminta hanya berdiri dan diam. Saat itu pula, Richard mengalungkan kainnya kepada Boediono dan menyerahkan sertifikat DR HC.
\"Kemajuan Australia sangat erat dengan para tetangganya. Di bawah kepemimpinan Dr Boediono, Indonesia sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah tumbuh pesat meski di tengah suasana ekonomi dunia yang masih tak menentu,\" kata Rektor dan Presiden Monash University Prof Ed Byrne di Gedung Utama Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (13/2).
Usai penyematan kain toga, wapres diminta untuk memberikan pidato di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta sejumlah pejabat tinggi negara lainnya. Dalam pidatonya, dirinya mengaku bangga pernah menjadi mahasiswa pasca sarjana di salah satu universitas terkemuka di Australia tersebut.
Dalam pidatonya, Boediono menyampaikan tantangan konsolidasi demokrasi di Indonesia. Antara lain keseimbangan yang tepat dalam membangun daerah, cara terbaik melindungi hak asasi manusia dan meningkatkan toleransi agama dan pengembangan modal sosial.
\"Visi saya adalah Indonesia yang terus bergerak maju dan selalu siap dan mampu memperbaiki berbagai kekeliruannya. Sebuah Indonesia yang menjaga cita-cita bersama agar tetap hidup,\" paparnya.(**)