TAIS, Bengkulu Ekspress - Tidak sama seperti tahun sebelumnya. Pada Idul Fitri 1440 tahun ini dipastikan pimpinan DPRD Seluma, tidak melangsungkan open house (OH). Terkait anggaran OH untuk pimpinan DPRD tidak lagi dianggarkam oleh Tim Angggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Seluma.
Wakil Ketua II DPRD Seluma Okti Fitriani MSi kepada Bengkulu Ekspress kemarin (9/5) menuturkan, “Anggarannya sangat minim sekali. Kita hanya menerima saja lagi menjelang berakhirnya masa jabatan DPRD ini.”
Dibeberkan Okti, tahun sebelumnya anggaran open house pimpinan dewan mencapai Rp 150 juta. Setiap pembahasan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) selalu disampaikan dengan mengacu pagu anggran yang sudah ada, sama seperti tahun sebelumnya.
\'\'Hanya saja, dalam pengesahan APBD murni OH sudah tidak ada sama sekali. Sehingga ini jelas sudah di coret. Perlu dipertanyakan itu, saat di banggar sudah disetujui dengan pengurangan anggran yang terjadi. Namun saat sesudah pengesahan APBD sudah tidak ada lagi,” imbuhnya.
Bukan itu saja, pemangkaasan besar-besaran juga terjadi di sekretariat dewan ini untuk dana publikasi DPRD Seluma. Padahal, saat pembahasan dana publikasi tersebut juga ada sebesar Rp 750 juta. Namun kenyataannya di APBD hanya dianggarkan Rp 37 juta.\"Jadi terus terang, saya sangat heran dengan kejadian ini. Item anggaran bisa berubah bahkan hilang, walau telah disahkan dalam pembahasan di Banggar,\" keluhnya.
Mirisnya lagi sambung Okti, saat DPRD Seluma meminta buku APBD 2019, tidak diakomodir Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma. Sehingga, di tahun 2019 ini tak satupun buku APBD tersebut dimiliki oleh anggota DPRD Seluma.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Irihadi MSi, menampik TAPD sudah memangkas dan menghapus sejumlah anggaran yang sudah disepakati. Hanya saja, yang sebenarnya mengetahui kebutuhan DPRD Seluma adalah Sekretariat dewan. Sehingga Sekretariat dewanlah yang lebih mengetahui kebutuhan di dewan. Semestinya bukan TAPD yang dituduh untuk melakukan pemangkasan.
“Jangan asal tuduh melakukan pemangkasan. Yang mengetahui sebenarnya itu sekretariat dewan untuk kebutuhan di dewan tersebut,” pungkas Irihadi dengan nada kesal, kemarin siang.(333)