BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Kepala BNPB Letnan Jendral Doni Monardo memberikan bantuan untuk korban bencana di provinsi Bengkulu sebesar Rp. 2.250.000 . Pemberian bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dengan Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah di balai Raya semarak, Minggu malam (28/4).
\" Masing - masing kabupaten/ kota mendapat bantuan sebesar kurang lebih Rp 250 juta,\" ujar Letjen Doni Monardo kepada Bengkulu Ekspress Minggu (28/4)
Dikatakan Doni, begitu siang mendapat laporan korban jiwa sudah mencapai 10 orang dan yg mengungsi hampir 12.000 jiwa sehingga langsung memutuskan untuk berangkat ke Bengkulu. Yang paling utama harus diurus para pengungsi dan pemerintah turut berduka cita terhadap korban yang meninggal akibat bencana yangg terjadi.\"Bantuan berupa bantuan dana siap pakai (DSP) untuk operasional tanggap darurat bencana banjir dan longsor untuk BPBD Provinsi Bengkulu,\" tukasnya.
Dikatakannya, anggaran tanggap darurat dapat dipergunakan untuk menanggulangi, kebutuhan logistik dan mengantisipasi kejadian bencana di Bengkulu. Untuk bantuan infrastruktur seperti jalan dan jembatan akan ditanggulangi nantinya oleh kemenerian PUPR dan beberapa Kementerian lainnya yang akan lending di Bengkulu besok pagi, Senin(29/4).
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah mengatakan, untuk debit air di lokasi titik banjit mulai bekurang dan beberapa tititk banjir sudah ada yang mulai kering. Untuk akses jalan baik dikabupaten atau kota yang tidak putus akibat longsor total sudah ditanggani. Namun ada beberapa jalan yang putus yang belum bisa ditanggulangi. \"Alhamdulillah Kepala BNPB sudah datang dan besok pagi mau meninjau langsung titik bencana di Bengkulu,\" pungkas Gubernur.
Kemensos Fokus Perlindungan
Sementara itu, Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan upaya perlindungan korban bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu menjadi prioritas utama. \"Untuk itu telah dikerahkan Tagana Provinsi Bengkulu dan Tim Kampung Siaga Bencana untuk melakukan pendataan, evakuasi korban ke tempat aman, pendistribusian logistik dan pelayanan dapur umum lapangan,\" terang Menteri di Jakarta, Minggu. Ia mengatakan secara bertahap bantuan logistik tanggap darurat mulai menjangkau 7 kabupaten dan satu kota yang terdampak banjir. Logistik dikirim dari Gudang Pusat Kemensos dan Gudang Provinsi Bengkulu.
Sebanyak tujuh kabupaten terdampak adalah Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, dan satu kota terdampak adalah Kota Bengkulu.
Mensos menjelaskan bantuan logistik tanggap darurat yang dikirimkan senilai Rp667.515.000 dengan rincian adalah Paket Makanan Siap Saji 1.000 paket, Lauk Pauk 1.000 paket, Mie 40 ribu bungkus, Makanan Anak 500 paket, Tenda Gulung 500 lembar, Tenda Serbaguna Keluarga 5 set, Sandang 500 paket, dan Selimut 500 lembar. \"Pemerintah juga menyerahkan Santunan Ahli Waris 11 jiwa. Ahli waris setiap korban meninggal mendapatkan Rp15 juta dan sedang dalam proses verfikasi. Total santunan adalah Rp165 juta,\" terang Menteri.
Hingga Minggu petang (28/4) jumlah bantuan yang telah disalurkan untuk Banjir Bengkulu adalah Rp832.515.000. \"Kemudian untuk bantuan kebutuhan makanan, telah didirikan layanan dapur umum sebanyak dua titik yakni di Desa Tanjung Jaya Bengkulu dan Kantor Dinsos Provinsi Bengkulu.
Seperti diketahui Provinsi Bengkulu dikepung bencana banjir dan tanah longsor sejak Jumat (26/4). Banjir berasal dari luapan sungai maupun anak sungai yang mengalir menuju muara di laut Samudra Hindia sebelah barat Provinsi Bengkulu. Akibat bencana ini, 11 orang meninggal dunia, 4 orang luka berat dan 3 orang hilang.
\"Pemerintah menyampaikan turut berduka cita atas musibah banjir yang dialami warga di berbagai daerah. Baik di Bengkulu, Jakarta, Kalimantan Tengah maupun wilayah lainnya. Insya Allah pemerintah pusat terus berupaya mendorong logistik dan bantuan ke wilayah terdampak sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo bahwa perlindungan korban bencana menjadi prioritas pertama,\" terang Menteri.
Menteri juga berpesan kepada seluruh personel TAGANA di seluruh pelosok negeri bersama Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.(HBN/Rl)