LEBONG, Bengkulu Eksrpress – Lantaran bertengar dengan suaminya, seorang ibu rumah tangga bernama Herli Lien (27) yang sedang hamil 7 bulan, nekat memanjat tower telekomunikasi Indosat setinggi sekitar 50 meter yang berada di Kelurahan Taba Anyar Kecamatan Lebong Selatan untuk mengakhiri hidupnya.
Data terhimpun, berawal sekitar pukul 08.00 WIB (05/04), suami korban Edi Portal (43) mengambil kalung emas seberat 10 gram dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) miliknya. Tidak terima kalung dan ATM diambil sang suami, akhirnya korban mencoba meminta kembali.
Sementara sang suami tidak juga memberikan kalung dan ATM korban dan meninggalkan korban di rumah. Karena keributan itulah, sekitar pukul 08.30 WIB korban nekat memanjat tower Indosat setinggi 50 meter untuk mengakhir hidupnya. Namun aksi yang dilakukan korban diketahui oleh warga setempat. Sehingga warga ingin memanjat untuk menyelamatkan korban.
Namun korban yang telah naik setinggi lebih kurang 25 meter nekat akan terjun jika ada yang nekat ikut naik. Karena berbagai bujuk rayu agar korban mengurungkan niatnya untuk terjun tidak juga bisa, akhirnya ibu kandung korban Neli Hartati (56) tiba dan langsung membujuk korban untuk turun. Apalgi sang korban sedang hamil dan dikhawatirkan korban pingsan dan terjatuh.
“Turunlah nak, kamu itu sedang hamil. Edi (suami korban) sedang di jalan, kalo kamu sudah jatuh Edi belum sampai sia-sia aja nak,” pinta ibunya, kemarin (05/04).
Setelah meminta sang anak untuk turun dan karena tidak tahan melihat anaknya yang akan mengakhiri dirinya dengan cara bunuh diri terjun dari tower, sang ibupun akhirnya pingsan dan harus dilarikan ke Puskesmas Tes. Semantara itu, korban yang melihat ibunya telah dibawa ke Puskesmas, dirinya meminta agar dirinya bisa diturunkan.“Turunkan aku,” ucapnya dan petugas PLN, Kepolisian dan warga langsung sigap naik ke atas tower untuk menurunkan korban.
Kapolres Lebong, AKBP Andree Ghama Putra SH SIk melalui Kapolsek Lebong Selatan, IPTU L Naibaho mengatakan, setelah korban berhasil diturunkan langsung dirujuk ke Puskesmas untuk diberikan pertolongan dengan memberikan alat nafas (oksigen) dan infus.“Untuk memulihkan kondisi korban yang telah lesu,” ucapnya.
Sementara itu, untuk suaminya masih dilakukan pencarian oleh pihak keluarga. Karena nomor telepon seluler miliknya sedang tidak aktif. Agar bisa membantu memberikan kesembuhan terhadap korban dan juga untuk dimintai keterangan. “Kita juga masih melakukan pencarian dibantu pihak keluarga,” sampai Naibaho.(614)