BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Kabar gembira bagi pemilik usaha perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Tahun 2019 ini, Pemerintah Pusat akan menggelontorkan dana program replanting tanaman sawit petani. \"Target tahun 2019 ini adalah sebanyak 1.500 hektare,\" kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu tengah, Drs Supawan Said melalui Kabid Perkebunan, Silvia Atmareta SP.
Dijelaskan dia, tak semua petani bisa mendapat dana bantuan tersebut. Bantuan hanya akan dikucur kepada pemilik tanaman sawit yang tak lagi produktif. Baik sudah berusia lanjut ataupun produksi buah yang memang sangat sadikit.
\"Dikatakan produktif jika hasil tanaman sawit setiap hektare bisa mencapai 10 ton dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Jika hasil panen tak mencapai target, petani dipersilakan mengajukan usulan raplanting,\" paparnya.
Disampaikan Silvia, banyak faktor yang menyebabkan hasil panen tak begitu optimal. Selain jarak tanam dan suntikan pupuk, rendahnya produksi tandan buah segar (TBS) sawit juga terjadi akibat petani yang asal-asalan dalam memilih benih. \"Pendataan kami, banyak petani yang menanam benih asal-asalan dikarenakan harga yang lebih murah. Dampaknya, hasil panen juga tak sesuai harapan,\" ulasnya.
Silvia menyampaikan, pengelolaan perkebunan sawit juga harus melalui perencanaan yang matang. Pemilihan benih unggul dan berkualitas merupakan modal dasar yang haris diprioritaskan. \"Pada program replenting tanaman sawit ini, setiap kepala keluarga (KK) akan diberikan batasan untuk mendapat bantuan, maksimal sebanyak 4 hektare. Setiap hektare, petani akan mendapat bantuan sebesar Rp 25 juta. Baik untuk pembelian bibit, pupuk, upah angkut, biaya tebang. Yang jelas, proposal yang disampaikan harus terorganisir dalam sebuah kelompok tani (Poktan). Petani tak bisa menyampaikan usulan secara sendiri,\" pungkasnya.(135)