TAIS, BE - Kebakaran hebat melanda rumah dinas (Rumdin) Bupati Seluma dan Rumah Adat, dini hari kemarin (10/2). Seluruh isi rumah dinas tersebut hangus dilalap api. Tak terkecuali dengan Rumah Adat yang letaknya bersebelahan dengan rumah dinas itu rata dengan tanah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun ditaksir kerugian mencapai Rp 2,5 miliar.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Berbagai versi pemicu api muncul. Ada yang menyebutkan api berasal dari arus pendek. Namun ada juga informasi yang beredar api berasal dari bom molotov yang dilempar seseorang ke Rumah Adat. Hanya saja, untuk memastikannya kepolisian akan menerjunkan uji lab forensik.
Rumah dinas ini belum sempat ditempati Bundra Jaya yang baru dilantik sebagai Bupati Seluma, 8 Februari lalu. Sebelumnya rumah ini menjadi kediaman resmi Murman Effendi saat masih menjabat sebagai Bupati Seluma. Sejak Murman Effendi berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, rumah dinas tersebut relatif tidak dipergunakan. Hanya pada event-event daerah, lambang kebesaran Pemerintah Kabupaten Seluma itu dipergunakan.
Sementara Rumah Adat kerap dipergunakan sebagai ruang pertemuan terbatas oleh Pemkab Seluma. Terakhir digunakan saat menyambut kedatangan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo.
Kasubbag Rumah Tangga Pemkab Seluma, Arben mengungkapkan seluruh isi dan perabotan rumah dinas ikut terbakar.
Padahal barang-barang perabotan di dalamnya merupakan barang baru yang disiapkan untuk bupati baru. Di antaranya 4 set kursi, tempat tidur, AC 10 unit.\" Jika ditotalkan mencapai Rp 1,5 miliar untuk kerugian bangunan rumah dinas. Sedangkan untuk perabotan dan perlengkapan mencapai Rp 1 miliar. Jadi total keseluruhan Rp 2,5 miliar,” terang Arben.
Kronologis
Diungkapkan Arben, kejadian ini terjadi pada pukul 00.30 WIB. Saat itu ada yang mengabarkan jika ada kepulan asap dari samping rumah dinas bupati. Saat dicek ternyata sejumlah Satpol PP yang bertugas tidak ada di lokasi serta pintu gerbang pintu masuk telah tertutup. Sementara api telah membumbung tinggi di rumah adat yang bersebelahan langsung dengan rumah dinas. Api cepat melahap rumah adat yang mayoritas terbuat dari kayu Tenam. Selang beberapa menit api menjalar ke rumah dinas yang hanya berjarak 5 meter.
Api sulit dipadamkan lantaran Kabupaten Seluma tak memiliki mobil pemadam kebakaran. Tak ayal mobil tangki PDAM dikerahkan untuk membantu pemadaman. Begitu juga dengan aparat kepolisian dan TNI ikut berjibaku.\"Api berhasil dipadamkan pukul 02.00 WIB,\" tuturnya. Namun saat api padam kondisi bangunan sudah luluh-lantak. Terlebih lagi dengan rumah adat yang tak bersisa. Sedangkan rumah dinas hanya tinggal dinding dan teras depan yang terbuat dari beton.
Ambil Barang
Arben juga mengungkapkan jika hari Jum\'at (8/2), sehari sebelum kejadian ada beberapa orang yang menggunakan mobil pribadi mengambil sejumlah barang pribadi milik Warasida Hayati, istri mantan Bupati Seluma Murman Effendi yang masih tersisa di rumah dinas. Maklum, rumah dinas tersebut akan segera ditempati Bundra Jaya yang baru saja dilantik Gubernur Bengkulu. Barang-barang milik mantan Bupati Seluma itu masih tersimpan di sebuah kamar. Dan tak ada yang boleh mengambil kecuali pihak keluarga.
Prihatin
Informasi rumah dinas terbakar juga diterima Bupati Seluma Bundra Jaya. Sekitar pukul 08.30 WIB, Bundra pun turun ke lapangan untuk melihat langsung kejadian didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma, Drs A Yunus dan Kabag Umum Marhakidinata MPd. Kedatangan Bundra Jaya dikawal ketat oleh polisi berpakaian preman bersenjata laras panjang dan pendek. Selain itu, turun juga ke lapangan, perwira dan anggota Kodim 0425/Seluma.
Saat tiba di lokasi, Bundra menyampaikan rasa keprihatinannya. Menurutnya peristiwa ini membuat aset daerah menjadi rusak.\"Sangat disayangkan aset negara jadi begini,\" tuturnya.
Disinggung peristiwa kebakaran itu disengaja dan adanya informasi pelemparan bom molotov, Bundra enggan berspekulasi. Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk memastikan penyebab kebakaran tersebut.\"Biar penyidik yang mengusut dan memastikannya,\" ucapnya.
Terpisah Kapolres Seluma AKBP PL Gaol SIK didampingi Kabag Ops Kompol Gunar Rahadyanto SIK mengaku belum bisa memastikan penyebab api. Pihaknya telah menghubungi Tim Labfor Palembang untuk melakukan pemeriksaan asal api. Rencananya tim tersebut akan tiba ke Seluma, Senin (11/2). Selain itu Satpol PP dan sekurity yang berdinas saat kejadian berinisial Mi, Hk,Sb,Ms, Ag, dan Ea. Sementara saat kejadian tidak ada satupun penjaga, mereka semua sudah pulang. \"Kita masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi,\" imbuhnya.
Tokoh Pemekaran Turun
Peristiwa kebakaran rumah dinas bupati ini membuat tokoh-tokoh presidium pemekaran Kabupaten Seluma turun gunung. Di antaranya H Ahmad Kanedi SH MH, H Bustami TH, dan Hj Rosnaini Abidin. Mereka berharap kepolisian bisa memastikan penyebab kebakaran untuk menghindari spekulasi yang muncul di masyarakat.
“Kasus terbakarnya rumah dinas bupati ini harus cepat diselesaikan agar mencegah fitnah dan penzaliman. Tim penegak hukum harus bekerja semaksimal mungkin untuk mengungkap ini. Ini merupakan aset negara,” terang Rosnaini, mantan Ketua DPRD Seluma ini.
Selain itu, tokoh presidium meminta Bupati Seluma Bundra Jaya untuk berdomisili di Kabupaten Seluma ini. Selain bisa cepat melayani warga Seluma, kekosongan inilah yang memancing sejumlah pihak untuk anarkis. “Mestinya kepala daerah itu tinggal bersama warganya, bukan selalu tinggal di kota ini,” sentil Kanedi.
Di sisi Lain, Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Drs Misran Muda dan Dir Reskrim Umum Kombes Pol Drs Dedy Irianto SH juga tampak mengunjungi lokasi kebakaran. Peristiwa ini menjadi skala prioritas kepolisian untuk dituntaskan.\"Kita akan usut tuntas. Penyebab pastinya akan diungkap Tim Labfor Palembang yang akan datang langsung ke Seluma,\" pungkasnya.(333)