Hal itu diungkapkan Abdul Khafi Syatra, selaku Koordinator Media Center Provinsi Bengkulu, saat menjadi salah satu narasumber pada acara Bimbingan Teknis kegiatan kerjasama pemerintah Provinsi Bengkulu dengan Mass Media Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi Bengkulu, di Hotel Raffles City Pantai Panjang Kota Bengkulu (21/3/19).
\"Media Mainstream saat ini sangat dibutuhkan ditengah serbuan Hoaxs yang banyak di media Sosial (Sosmed),\" ungkap khafi.
Ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi) ini mengatakan, media diharapkan berkomitmen tetap menjaga kelangsungan hidup media arus utama. Sebab, jika media abal-abal dan medsos yang menjadi sumber informasi utama masyarakat, akan menimbulkan dampak yang merugikan di segala aspek kehidupan, mulai stabilitas politik, keamanan, ekonomi, dan sosial.
\"Media Mainstream harus menjaga dan menerapkan prinsip verifikasi, klarifikasi, dan konfirmasi atas suatu informasi atau fakta. Tidak mudah tergoda dengan berita viral, dan tetap berpegang pada prinsip ceck and rice,\" tegas Khafi.
Pelaksana Tugas (Plt) Diskominfo Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar mengatakan, dalam kegiatan bimtek dengan mass media khususnya media online menjadi salah satu proses membangun presepsi kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu, terkait dengan informasi pembangunan yang telah sedang dan akan dilaksanakan. Informasi yang adai di era kemajuan sekarang media alat komunikasi yg menjadi kebutuhan.
\"Apalagi media online sangat mudah diakses. Ini sudah tidak lepas dari tuntutan zaman. Diharapkan dengan Bimtek ini nantinya, mempunyai dampak positif mengenai pembanguann daerah kedepan,\" tutupnya.(HBN)