Kondisi Bayi Sehat, Dirawat Sang Nenek

Sabtu 23-02-2019,10:38 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

Pelaku Terancam Penjara Seumur Hidup

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Bayi laki-laki yang berhasil diselamatkan dari pembunuhan di Jalan Irian, RT 4, RW 1, Kelurahan Tanjung Jaya, Kota Bengkulu, Kamis (21/2) dalam kondisi sehat.  Saat Bengkulu Ekspress (BE) melihat kondisi bayi yang dirawat di Ruang Melati Rumah Sakit Bhayangkara Jitra, kemarin (22/2), bayi laki-laki seberat 2,9 Kilogram tersebut dijaga oleh Asmawati (55), bibi dari korban Erni Susanti (29).

Bayi tersebut diam saja, tidak rewel saat digendong Asmawati. Bidan yang merawat bayi tersebut mengaku bahwa kesehatan bayi tidak ada masalah sejak dibawa ke RS Bhayangkara, Kamis (21/2). Kemungkinan karena penanganan yang tepat setelah dikeluarkan dari dalam perut ibunya. Saat masih di rumah sakit, bayi tersebut belum diberi nama. Karena kondisi bayi sehat tidak ada masalah bayi akan dibawa ke rumah orang tua Erni di Sawah Lebar Jalan Meranti 4.

\"Nanti akan dirawat neneknya, belum dikasih nama. Mungkin nanti setelah kita bawa pulang,\" jelas Asmawati, Jum\'at (22/2)

Berkaitan dengan kasus pembunuhan sadis yang dilakukan Ro, Asmawati mengaku tidak tahu menahu. Dia hanya dikasih tahu bahwa anak Erni sudah berada di RS Bhayangkara, kemudian disuruh untuk menjagannya. \"Kalau masalah itu saya tidak tahu, saya tahu tiba-tiba bayi si Erni ini sudah di rumah sakit,\" imbuh Asmawati.

Sementara itu, situasi duka masih sangat terasa di rumah orang tua Erni di Jalan Meranti 4 RT 9 RW 2 Kelurahan Sawah Lebar Baru. Jenazah Erni sudah dikebumikan pada Kamis (21/2) malam setelah selesai dilakukan visum di RS Bhayangkara. Sarno, orang tua Erni bercerita cukup banyak terkait kondisi keluarga Erni dan Ro.

Ia mengaku Erni hanya kenal Ro sekitar dua bulan kemudian langsung menikah. Tidak lama menikah, Sarno mengaku sudah mendapatkan cerita bahwa Erni sering terlibat keributan dengan Ro.\"Dari belum punya anak sampai punya anak mereka sudah sering ribut,\" jelas Sarno.

Mendapatkan cerita tersebut, Sarno tidak bisa berbuat banyak. Dia mengaku tidak ingin ikut campur dengan masalah keluarga Erni. Ditambah lagi Erni sama sekali tidak pernah menuntut apa-apa kepada keluarga, dia hanya menceritakan tanpa banyak berbuat. Tetapi yang disayangkan Sarno adalah setiap terjadi keributan, tersangka Ro pasti melakukan pemukulan terhadap Erni.\"Setiap ribut dia itu ringan tangan,\" jelas Sarno yang terlihat masih terpukul atas kejadian tersebut.

Rapiah, ibu Erni malah menangis terus-menerus, belum bisa menerima anak keduanya tersebut tewas mengenaskan di tangan suaminya sendiri. Dia belum bisa diajak berkomunikasi dengan orang asing. Sementara bayi tersebut akan diberi nama Arvino Nazril Arshad.

Terancam Seumur Hidup

Kapolres Bengkulu, AKBP Prianggodo Heru Kunprasetyo SH SIK mengatakan, diduga kuat pembunuhan yang dilakukan tersangka Ro terhadap istrinya, Erni Susanti (29) sudah direncanakan. \"Pembunuhan berencana, ancamannya bisa pidana penjara seumur hidup,\" jelas Kapolres.

Setelah menghabisi nyawa istrinya dengan menggunakan parang yang dipinjam tersangka dari tetangganya, parang tersebut diletakkan di dapur. Sebelumnya, pelaku sudah terlebih dulu mengeluarkan jabang bayi dari dalam perut istrinya, kemudian memotong plasenta dan meletakkannya di dekat jendela.

Setelah itu, pelaku memberitahu tetangga bahwa istrinya melahirkan, kemudian melarikan diri.\"Parang kita temukan di dapur,\" imbuh Kapolres.Tersangka Ro tampak masih kebingungan saat ditanyai awak media, kemarin (22/2). Ia mengaku menyesal melakukan perbuatan tersebut. Tetapi saat ditanya alasan menghabisi nyawa istrinya, dia hanya bingung memberikan jawaban.

Yang pasti, Ro mengaku terpancing emosinya lantaran handphone yang dipegang istrinya menggunakan password, dan istrinya selalu berkilah saat diminta password handphone tersebut. Bukan hanya karena handphone berpassword, tetapi masalah penjualan cabai yang menjadi profesi keduanya juga menjadi pemicu keributan antara Ro dan Erni. Puncaknya, Kamis (21/2) siang setelah cekcok, Ro pun memilih mengakhiri hidup sang istri.\"Seperti ada yang mempengaruhi, sudah sekitar 4 bulan aku ribut terus dengan dia hanya karena masalah handphone,\" jelas tersangka Ro. (167)

Tags :
Kategori :

Terkait