107 Siswa Terancam Tidak Bisa Ikut SNMPTN
KAUR SELATAN, Bengkulu Ekspress - Ratusan siswa kelas 12 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kaur, pagi kemarin (11/2) menggelar aksi demo di sekolah mereka yang beralamat di Desa Jembatan Dua Kecamatan Kaur Selatan. Aksi demo tersebut digelar lantaran 107 siswa merasa dirugikan karena terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2019 ini.
“Kami melakukan demo ini karena kami merasa dirugikan oleh pihak sekolah, karena sampai kini kami belum didaftarkan di SNMPTN ini, padahal tanggal 14 ini akhir pendaftaran SNMPTN,” kata Dimas Mulianto, selaku perwakilan siswa kelas 12 pada saat demo kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (11/2).
Data terhimpun Bengkulu Ekspress, aksi demo yang dilakukan sebanyak 107 siswa kelas 12 MAN Kaur ini dijaga ketat anggota Polsek dan Polres Kaur. Ratusan siswa yang melakukan demo sekitar pukul 08.00 WIB itu keliling di sekitar lingkungan sekolah dan menuju ruang Kepala MAN Kaur. Para pelajar juga membawa karton yang terdapat tulisan “Haruskah kami jual tanah untuk modal kuliah”, \'\'Misteri SNMPTN di MAN Kaur\" dan lain sebagainya.
Para siswa ini terancam tidak bisa ikut ujian SNMPTN tahun ini, karena tanggal 4 hingga 27 Januari 2019 lalu adalah tenggat bagi sekolah untuk memasukkan data siswanya di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), dan tanggal 4 hingga 14 Februari 2019 ini bagi siswa untuk mendaftar ke SNMPTN.
“Nama-nama kami itu sampai kini belum masuk di PDSS itu, dan kami khawatir tidak bisa ikut SNMPTN dan kami merasa dirugikan, karena kami ini semuanya mau ikuti SNMPTN, tapi sampai kini pihak sekolah belum memberikan kode id untuk kami mendaftar SNMPTN, padahal waktu pendaftaran sudah tinggal beberapa hari lagi,” terangnya.
Ditambahkan Dimas, para siswa sangat menyayangkan lambannya pihak sekolah untuk mengurusi nilai siswa yang akan mengikuti SNMPTN hingga batas waktu yang telah ditentukan oleh pihak terkait. Ia berharap kepada pihak sekolah untuk segera melakukan penginputan data ke PDSS dan memberikan kode id ke siswa agar bisa daftar ke SNMPTN.“Kami dari siswa kelas 12 berharap kepada pihak sekolah agar menyelesaikan masalah ini, karena kami ini orang tidak mampu dan hanya berharap kuliah melalui SNMPTN,” harapnya.
Menyikapi permasalahan ini, Kepala MAN Kaur, Ahamadi MPd yang langsung menghadapi para siswa itu berharap para siswa agar sabar dan tenang. Sebab pihaknya kini sedang berusaha melakukan penginputan data siswa ke laman PDSS. Menurut Kepsek, keterlambatan penginputan data siswa untuk masuk SNMPTN ke laman PDSS itu lantaran lamannya error dan tidak bisa dibuka sampai saat ini. Pihaknya belum bisa mengetahui errornya laman penginputan SNMPTN itu.
“Sekarang ini operator kita sudah berusaha melakukan penginputan data siswa untuk masuk ke SNMPTN itu, tapi sampai kini PDSS itu tidak bisa dibuka, dan masih error. Nah nanti kita akan telusuri ke UNIB penyebab error PDSS ini. Sebelumnya kita sudah koordinasi ke SNMPTN lewat telepon maupun email, dan ini kita upayakan selesai dan semua siswa bisa daftar SNMPTN,” terangnya.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kaur, Bujang Ruslan SPdI yang datang langsung ke MAN Kaur itu menyampaikan, pihaknya berharap agar pihak sekolah menyelesaikan permasalahan ini. Salah satunya dengan cepat melakukan koordinasi langsung dengan perguruan tinggi atau pengelola SNMPTN ini.
“Saya minta kepada pihak sekolah agar menyelesaikan masalah ini dan jangan sampai siswa dirugikan, dan juga untuk koordinasi ke pihak perguruan tinggi agar tidak diwakilkan, dan juga operator harus dibawa juga. Agar masalah selama ini bisa selesai sehingga siswa bisa daftar SNMPTN,” jelasnya. (618)