LEBONG, Bengkulu Ekspress – Diduga tidak sanggup menahan air hujan, salah satu tebing dengan kemiringan 30 derajat setinggi 60 meter dengan lebar 30 meter yang berada di Desa Kampung Gandung, turun atau bergeser hingga kedalaman 1 meter. Kondisi tersebut, mengancam sebanyak 8 rumah warga Desa Loka Sari Kecamatan Lebong Utara.
Khawatir kembali longsor, warga Desa Kampung Gandung bersama warga Desa Loka Sari secara bergotong royong menebang pohon yang ditanam di kawasan tanah longsor tersebut. Menurut salah seorang warga setempat, Joko Siregar (42) yang rumahnya tepat dibawah tebing yang mengalami longsor mengatakan, Selasa (05/02) wilayahnya diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.
“Awalnya karena hujan yang deras,” jelasnya, kemarin (05/02).
Keesokan harinya (06/02) sekitar pukul 06.00 WIB, lanjutnya, dirinya mendapati bahwa air sumur yang ada di rumahnya telah keruh. Seketika itulah dirinya langsung menuju kebelakang rumah dan melihat tanah yang persis di atas rumahnya telah mengalami perubahan.
“Saya lihat ke atas ternyata tanah sudah turun sekitar 1 meter,” ucapnya.
Untuk itulah, dirinya bersama keluarga harus mengungsi terlebih dahulu ke rumah keluarga. Karena takut jika terus diguyur hujan, tanah tidak lagi sanggup menahan air hujan dan menimbun rumah miliknya. “Sementara istri dan anak saya diungsikan terlebih dahulu,” sampainya. Sementara itu, selain menebang pepohonan, dirinya bersama warga juga membuat siring agar air yang mengalir dari atas tidak mengarah ke kawasan tanah yang turun.
Melainkan mengalir melalui samping kiri dan kanan tanah. “Itu antisipasi yang kita lakukan, kita berharap agar tanah tidak turun,” harapnya. Sementara itu, mengetahui adanya lebih yang sangat membahayakan permukiman warga, Pjs Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebong, Drs Dalmuji Suranto, langsung melakukan peninjauan ke lokasi dan mencari solusi mengatasi tanah longsor tersebut.
Dalam diskusinya bersama kepala desa dan pihak kepolisian, untuk sementara tanah tersebut akan ditutup sementara dengan terpal. Tujuannya, agar air hujan nantinya tidak langsung jatuh dan diserap oleh tanah. “Jadi dengan diberi terpal, diharapkan air bisa langsung mengalir ke bawah,” ucapnya. Akan tetapi penutupan tebing dengan menggunakan terpal hanya bersifat sementara untuk mengantisipasi jika hujan kembali turun.
Selanjutnya, Sekda telah memerintahkan Camat Lebong Utara untuk segera melaporkan kepada dinas terkait, apakah melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (Dinas PUPRP), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (Dinas PMDS) atau Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) maupunn pihak perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk mengirimkan surat. “Apa-apa saja yang diperlukan, agar bisa secepatnya ditangani dan tidak lagi membahayakan rumah warga,” pinta Sekda.
Bersihkan Jalan Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (Dinas PUPRP) Kabupaten Lebong membersihkan material longsor di 10 titik jalan milik Provinsi Bengkulu yang berada dikawasan Desa Talang Ulu Kecamatan Lebong Utara hingga Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Pelabai menuju area perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong.
Pantauan di lapangan, titik terparah material longsor yang terjadi di jalan lintas milik Provinsi Bengkulu terjadi di dekat Pemakaman Umum Desa Talang Ulu yang hampir memakan setengah lebar jalan atau 1,5 kilometer menuju perkantoran dari titik longsor dekat pemakaman umum Desa Talang Ulu. Dinas PUPRP Kabupaten Lebong langsung membersihkan area tersebut dan memberi palang pemberitahuan. Selian itu, Polres Lebong juga memberi tanda dengan memberi tanda garis polisi di jembatan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Lebong, Agus Ferdinant ST bersama Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dodi Irawan ST, ketika memantau pembersihan tanah longsor mengatakan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan provinsi atas kondisi jalan saat ini. “Infonya pihak provinsi juga akan menurunkan alat berat untuk membantu mengatasi kondisi saat ini,” jelasnya, kemarin (06/02).
Dalam mengatasi kondisi jalan longsor di jalan milik Provinsi Bengkulu, dirinya sangat berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu lebih memfokuskan untuk memperbaiki kondisi jalan yang dibawahnya telah tergerus. “Jika tidak segera diperbaiki, dipastikan jalan tersebut akan cepat rusak adan ambruk dan mengakibatkan kerusakan semakin parah dan membayahakan pengguna jalan,” harap Dodi Irawan.(614)