BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu optimis kawasan ekonomi khusus (KEK) di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu akan segera disetuji oleh Dewan KEK. Bahkan, pemprov dan PT Pelindo II sudah menjadwalkan pemaparan Focus Group Discussion Feasibility Study (FGD FS) dan Bisnis Plan ke Dewan KEK pada tanggal 7 Februari mendatang.
\"Kita sudah sepakat untuk pemarapan ke dewan KEK di Jakarta,\" ujar Asisten II Setdaprov Bengkulu, Yuliswani SE kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (22/1).
Dijelaskannya, pemaparan ke Dewan KEK itu untuk mendapatkan persetujuan. Sebab, dari hasil koordinasi dengan Pelindo pusat, masih ada dua persyaratan internal PT Pelindo yang belum diselesaikan. Persyaratan itu adalah surat pernyataan kesediaan membangun dan surat pernyataan kesanggupan 30 persen ekuitas. \"PT Pelindo belum bisa untuk menyelesaikan surat pernyataan itu sebelum diadakannya FGD dari dokumen-dokumen FS dan bisnis plan,\" tambahnya.
Menurut Yulis, ketika nantinya sudah mendapatkan persetujuan dari Dewan KEK, maka Pelindo pusat akan membuat surat komitmennya. Ketika semuanya selesai, maka Dewan KEK bisa langsung mengajukan semua syarat yang ada ke presiden untuk ditetapkan melalui Peraturan Presiden (keppres).
\"Mudah-mudahan setelah ini kita bisa selangkah lagi untuk menetapkan KEK,\" tutur Yulis.
Dalam komitmennya, Yulis menegaskan, walupun semuanya menjadi domain PT Pelindo namun pemprov akan tetap membantu sampai selesai. Sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama KEK terwujud. \"Kita mendorong Pelindo ini agar cepat, apa saja yang dibutuhkan lagi akan kita bantu,\" katanya.
Yulis menyakini, hadirnya KEK akan mendongkrak ekonomi Bengkulu secara keseluruhan. Termasuk ekonomi Pulau Sumatera akan bangkit lewat Bengkulu. Sebab, dari KEK itu Bengkulu bisa lebih banyak mengirim bahan mentah ke luar daerah hingga luar negeri. Mengingat selama ini, Bengkulu sebagai wilayah penghasil komoditas pertambangan dan perkebunan, secara ekonomi belum diuntungkan sepenuhnya. \"Kita yakin, KEK ini akan semakin mendongkrak ekonomi Bengkulu,\" tutup Yulis. (151)