BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pariwisata desa di Provinsi Bengkulu sejak 2015 tumbuh mencapai 200 persen. Pertumbuhan potensi wisata tersebut memberikan angin segar bagi perkembangan ekonomi desa. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Yudi Satria DA mengaku sangat bersyukur karena tidak hanya pariwisata yang terdapat di Kota Bengkulu, akan tetapi di beberapa desa yang tersebar di 9 kabupaten di Provinsi Bengkulu juga sudah semakin meningkat.
Hal ini berkat dorongan dari dana desa untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi pariwisata yang ada di desa seperti wisata air terjun, sungai, dan gunung. \"Potensi pariwisata di desa cukup baik, semoga ini bisa terus kita ditingkatkan,\" kata Yudi, kemarin (3/1).
Tidak hanya baik, bahkan pihaknya di 2019 ini akan semakin memaksimalkan kinerja untuk mendorong pariwisata di Bengkulu agar semakin dikenal baik di nasional maupun mancanegara. Hal ini tidak hanya meningkatkan kunjungan pariwisata akan tetapi juga mendorong majunya sektor perekonomian di daerah. \"Kita optimis pada 2019 ini sebanyak 200 ribu kunjungan wisatawan baik dari lokal dan mancanegara ke Bengkulu,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA menyebutkan, hingga 2018 lalu sudah ada 16 desa wisata di Provinsi Bengkulu. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2014 lalu yang tercatat hanya ada lima desa yang berkembang menjadi desa wisata. Berkembangnya desa wisata tersebut mendorong pihaknya agar pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur, sarana dan prasarana demi menarik minat wisatawan.
\"Wisata di desa sudah selayaknya dijadikan salah satu prioritas masa depan sumber perekonomian, karena hampir setiap tahun desa wisata selalu meningkat jumlahnya,\" tutur Dyah.
Pengembangan desa ke arah pariwisata dinilai menjadi alternatif terbaik, mengingat saat ini perekonomian desa di Bengkulu mayoritas bertumpu pada komoditas perkebunan, sementara harga jual komoditas ini sangatlah fluktuatif. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan desa untuk mendorong sisi pariwisata seperti, kemudahan akses transportasi, dukungan infrastruktur wisata yang memadai, terpenuhinya pelayanan dasar, pelayanan umum serta dukungan akses internet.
\"Kalau daerah hanya mengandalkan komoditas perkebunan maka akan kalah soalnya harganya fluktuatif, kalau potensi wisata ditingkatkan maka hasilnya akan maksimal dikemudian hari,\" tutup Dyah.(999)