KAUR SELATAN, Bengkulu Ekspress- Dinas Perikanan Kabupaten Kaur memberikan pelatihan penggaraman dengan sistem tunnel kepada para nelayan di Kecamatan Kaur Selatan di balai nelayan Desa Pasar Lama, Rabu (5/12). Uji coba pembuatan garam ini diharapkan dapat memberikan penghasilan tambahan dengan sejumlah warga pesisir sehingga menjadi penghasilan tetap nantinya.
“Pelatihan sistem pembuatan garam untuk untuk menambah penghasilan nelayan, sehingga bila ingin memulai usaha pembuatan garam mereka sudah bisa melakukannya,” kata Kepala Dinas Perikanan Kaur Edward Heppy SSos, kemarin, (5/12).
Dikatakannya, kegiatan pengembangan desa nelayan mapan (DNP) ini diprogramkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Bengkulu, yang kemarin dihadiri Kabid Pengelolaan ruang laut Ir Syafrawati serta diberikan pelatihan langsung dari badan Diklat pelatihan kelautan Kabupaten Tegal.
“Sistem pembuatan garam tunnel ini yakni pembuatan garam tak perlu menunggu musim panas, atau berhenti dimusim hujan. Sistemnya dengan model tertutup dan tidak mengandalkan cuaca. Caranya memasukkan air atau menandon dan ditutup dengan plastik geotermal,” kata Edward.
Narasumber dari badan Diklat Kabupaten Tegal, Jimmy mengatakan, air selanjutnya dimasukkan dalam lahan berurukuran sekitar 3x8 meter persegi atau lebih kecil, kemudian didiamkan sampai satu bulan agar terjadi proses pengkristalan. satu lahan dengan ukuran disebutkan diatas bisa menghasilkan garam hingga 3 kuintal dan bisa digunakan untuk mengasinkan ikan serta sejumlah kebutuhan lain. “Di Pulau Jawa khususnya tegal, ini sudah menjadi mata pencaharian warga dan menjadi penghasilan tetap,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan ruang laut DKP Provinsi Bengkulu Ir Syafrawati menegaskan, peserta yang hadir dalam acara kemarin sekitar 25 orang diselenggarakan selama empat hari terhitung mulai kemarin hingga 8 Desember. Dia menegaskan budidaya garam sangat cocok di kebangkan di Kabupaten Kaur, pasalnya Kabupaten Kaur sebagian besar berada di daerah pesisir sehingag sangat cocok untuk di kembangkan.
“Semoga saja ini menjadi daya tarik untuk sejumlah masyarakat pesisir sehingga nantinya setidaknya kita bengkulu sudah bisa memproduksi garam dan bisa jual keluar daerah,” tandasnya. (618)