BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Polres Bengkulu mengumpulkan tokoh masyarakat dan agama di Kota Bengkulu untuk memaksimalkan pencegahan kriminalitas di Kota Bengkulu, Jum\'at (30/11) pagi. Tujuan mengundang tokoh agama dan masyarakat, agar mereka mampu menyampaikan langsung kepada masyarakat terkait mengantisipasi kriminalitas mulai dari curanmor, curat, kasus asusila sampai narkoba.
Berdasarkan data dari Polres Bengkulu, jumlah angka kriminalitas yang dilaporkan ke Polres Bengkulu tahun 2018 menurun dibandingkan tahun 2017. Tahun 2017 Polres Bengkulu menerima laporan tindak kriminal mencapai 2.273 kasus dan penyelesainnya hanya mencapai 38 persen. Sementara tahun 2018 data sampai bulan November 2018 kasus yang dilaporkan turun menjadi 1.320 kasus dan selesai sekitar 69 persen.
\"Angka kriminalitas yang turun tersebut karena ada kegiatan pencegahan yang melibatkan stekholder, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mendukung kita,\" jelas Kapolres Bengkulu, AKBP Prianggodo Heru Kunprasetyo SH SIK.
Kegiatan tersebut dilakukan berdasrakan hasil Anev Polres Bengkulu dan jajaran. Pencegahan aksi kriminal bukan hanya melakukan tindakan represif, tetapi tindakan prefentif juga dilakukan untuk menekan angka kriminalitas.
Untuk memaksimalkan upaya prefentif tersebut Polres Bengkulu melibatkan ulama, tokoh masyarakat agar mereka bisa mensosialisasikan pesan khamtibmas kepada masyarakat. \"Untuk itu kita libatkan tokoh masyarakat dan agama, agar pesan khamtibmas Polri bisa maksimal disampaikan kepada masyarakat.
Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu, Drs Zulefendi Mpd mengatakan, MUI Kota Bengkulu mendukung penuh upaya Polres Bengkulu mencegah tindak kriminal. Salah satu yang bisa dilakukan MUI adalah, mengarahkan bagian lembaga dakwah untuk menyampaikan pencegahan serta antisipasi tindak kriminal kepada masyarakat dalam berbagai kajian seperi contohnya pada khutbah Jum\'at. \"Dalam hal ini tentunya akan disampaikan Ustadz karena lebih dekat ke masyarakat,\" jelas Zulefendi.
Lebih lanjut Zulefendi mengatakan, pada intinya kegiatan yang dilakukan Polres Bengkulu semakin meningkatkan sinergitas antara Polri dan tokoh masyarakat. Pada prinsipnya, tujuan dan tugas Polri hampir sama dengan tugas Dai atau Ustadz berkaitan mencegah kriminalitas. Tentunya dengan cara yang berbeda menyampaikannya. \"Jika masyarakat lebih taat kepada Allah pasti akan lebih sedikit melakukan perbuatan tidak baik,\" pungkas Zulefendi.
Sejumlah tokoh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan hal yang hampir sama. Pada intinya mereka mengatakan, pencegahan kriminal akan maksimal jika melibatkan tokoh agama serta cara penyampaiannya yang ringan.(167)