General Manager Customer Satisfaction PT. SHARP Electronics Indonesia, Ronald M. Huwae, menuturkan, gagasan SHARP Class lahir dari kesadaran SHARP Indonesia terhadap kondisi lapangan kerja saat ini. Menurut Ronald, minimnya jumlah lapangan pekerjaan dan kurangnya kecakapan lulusan SMA, SMK, bahkan lulusan universitas seperti yang diharapkan perusahaan besar, turut menjadi kendalanya.
Program SHARP Class digagas guna mengedukasi pelajar SMKN 2 Kota Bengkulu menjadi teknisi audio dan video.
\"Kita juga sudah mengedukasi sebanyak 12 sekolah di Indonesia. Saat ini hampir 70% yang sudah kita edukasi sekarang bekerja pada SHARP,\" tukasnya.
SHARP menunjang SHARP Class dengan memberikan dua unit produk SHARP, yakni 1 unit LED TV dan 1 unit speaker box untuk dikulik selama masa praktikum serta peralatan praktik. Selain itu, SHARP juga memberikan materi mengenai manner sebagai seorang teknisi handal. Tenaga teknis nantinya didatangkan SHARP dari berbagai wilayah, yakni Palembang, Surabaya dan Jakarta.
Kepalala Sekolah SMKN 2 Kota Bengkulu, Ahmad Basori, sangat mengapresiasi
\"Terima kasih kepada PT. SHARP Electronics Indonesia telah mempercayakan SMKN 2 mendapatkan pelatihan dan pembekalan materi dari program SHARP Class,\" paparnya.
Ia menambahkan, program SHARP Class dimulai 23 November 2018, dan berjalan hingga 2 bulan kedepan. SHARP Class ini diikuti oleh 30 siswa. (HBN)