Bengkulu, bengkuluekspress.com - Pemeriksaan lanjutan kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhdal Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) oleh anggota tim Tipikor Polda Bengkulu, semakin berkembang. Dalam pemeriksaan yang dilakukan penyidik Tipikor Polda Bengkulu, Rabu (14/11), terhadal FG yang merupakan Bendahara Pengeluaran Dinkes Benteng. FG buka-bukaan memberikan keterangan dengan membeberkan 5 nama penting yang menurutnya ikut terlibat dalam pemotongan anggaran kegiatan Dinkes Benteng. Salah seorang diantaranya pejabat di Pemerintah Kabupaten Benteng. Bahkan, FG mengubah hampir keseluruhan BAP awal yang diakuinya.
Penasihat Hukum FG, Nedyanto Ramadhan, mengungkapkan, dalam pemeriksaan pada Rabu (14/11/18), kliennya sudah secara gamblang membeberkan keterlibatan pihak lain. Beberapa nama tersebut salah satunya nama penting di lingkungan Pemerintahan Benteng.
\"Dalam pemeriksaan tadi klien kita diajukan 37 pertanyaan. Ada sekitar 5 nama baru yang disebutkan klien kita yang terlibat dalam pemotongan dana rutin yang diolah Dinkes Benteng ini. Dari kelima nama ini ada beberapa nama penting yang ikut terseret,\" ujarnya kepada bengkuluekspress.com.
Saat ditanya keterlibatan nama penting yang disebutkan FG, Nedyanto masih belum mau mengungkapkannya.
FG sendiri saat digiring penyidik ke ruang tahanan sesaat setelah pemeriksaan, mengakui kepada media tentang adanya keterlibatan pihak lain. Dia mengatakan sudah membeberkan semua keterangan terkait pemotongan fee 10 persen dana kegiatan program kesehatan Dinkes Benteng.
\"Ya tadi saya sudah berikan keterangan sebenar-benarnya dan saya ungkapkan semua. Sisanya saya serahkan ke penyidik,\" pungkas FG. (Imn)