HINGGA awal bulan November ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rejang Lebong baru 11 pendaftar magang ke Jepang yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi.
\"Dari sejumlah pendaftar magang Jepang, saat ini baru ada 11 orang yang dinyatakan memenuhi syarat secara administrasi,\" sampai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rejang Lebong, Dwi Purnamasari, SSos MM saat dikonfirmasi Rabu (7/11) kemarin.
Meskipun sudah ada 11 pendaftarnya yang sudah dinyatakan lengkap dokumen, namun menurut Dwi belum pastinya semuanya akan bisa berangkat untuk program magang ke Jepang. Karena menurutnya nanti akan dilakukan proses seleksi terlebih dahulu. Dimana menurutnya tes akan dilaksanakan pada Bulan Maret 2019 mendatang.\"Pembukaan pendaftaran masih akan kita buka sampai pelaksanaan tes pada Bulan Maret mendatang,\" sampainya
Oleh karena itu, bagi masyarakat Rejang Lebong yang ingin memanfaatkan program magang ke Jepang tersebut, Dwi mengajak untuk mendaftarakan diri ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rejang Lebong.Untuk persyaratannya sendiri, menurut Dwi sangat mudah yaitu pendidikan minimal SMA sederajat, kemudian untuk perempuan memiliki tinggi badan minima 155 Cm dan laki-laki minimal 160 Cm.
Sementara itu, dalam program magang ke Jepang ini sendiri, kuota yang diterima Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebanyak 156 orang sesuai dengan jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebanyak 156 desa dan kelurahan. Namun menurut Dwi bila nanti ada desa yang tidak mengirimkan perwakilannya bisa diambilkan dari desa atau kelurahan lainnya.
Kemudian, Dwi juga menjelaskan mereka yang ingin ikut dalam program magang ke Jepang ini tidak perlu memiliki keahlian khusus atau mereka yang belum memiliki keahlian juga bisa mengikuti program ini. Karena menurut Dwi untuk mereka yang belum memiliki keahlian atau belum memiliki sertifikat keahlian, nanti akan diberi pelatihan di BLK Bengkulu kemudian akan diberi sertifikat pelatihan.
\"Sekarang ini yang penting ada kemauan dulu, kalau sudah ada kemauan dan belum memiliki skil, nanti akan diberi pelatihan di BLK Bengkulu,\" jelas Dwi.
Lebih lanjut Dwi menjelaskan program magang ke Jepang ini tidak sama seperti menjadi TKI ke Negara lain. Dimana dalam rekrutmennya tidak melalu PJTKI melainkan langsung kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.\"Lama magang di Jepang nanti selama 3 tahun, hal ini tentunya peluang yang baik bagi masyarakat kita khususnya yang bingung mencari pekerjaan,\" ungkap Dwi.
Untuk penghasilan sendiri, menurut Dwi peserta program magang ke jepang ini nantinya dalam satu bulannya akan memiliki penghasilan sekitar Rp 10 juta. Selain itu mereka juga bisa mendapat tambahan lain seperti dari lembur. Tak hanya itu selama di Jepang nanti penginapan mereka akan akan disediakan oleh pemerintah.(251)